22. Aroma Kesukaan Revan

1.9K 134 0
                                    

Clarysa membuka pintu apartemen yang ia huni dengan Revan. Senyumnya mengembang cerah ketika melihat tangannya yang menenteng sebuah paper bag kecil yang dibelikan Darka tadi.

"Pak Revaaann... Yuhuuu~" Tidak ada jawaban. Clarysa lantas menepuk keningnya. "Oh iya. Kan Pak Revan lembur."

Gadis itu lalu berjalan menuju kamar mereka. Ia mengganti baju seragamnya dengan sehelai handuk yang ia lilitkan ditubuhnya.

Clarysa masuk kedalam kamar mandi sambil membawa paper bag tadi lalu mengisi bath up dengan air.

Sambil menunggu bat up penuh, tak sengaja mata Clarysa menemukan keberadaan sabun cuci muka berwarna hijau milik Revan.

Tunggu. Otak Clarysa sedang jalan-jalan sekarang. "Pak Revan pake itu buat mandiin Adeknya, berarti adeknya ikut glowing dong?!"

"Astaghfirullah. Berdosa sekali aku ini. Ehh- emang dosa ya mikirin punya suami sendiri? Ehh?! Apaan sih, Rys?! Udah lah!" Omel Clarysa kesal pada diri sendiri.

Setelah bat up penuh, Clarysa mematikan keran air dan menuangkan sabun pengharum aroma melon. Sabun cair yang dibelikan Darka tadi.

Clarysa lantas menanggalkan semua kain yang melekat ditubuhnya. Ia lalu mulai merendamkan badannya hingga tanpa sadar, ia tertidur di dalam bath up.

******

Clarysa terbangun dari tidurnya. Ia tertegun mengetahui jika dirinya masih berada di dalam bath up.

Sabil turun dari bath up, ia bergunum sendiri. "Bisa-bisanya gue tidur pules banget di aer. Apa gue sebangsa mermaid? Udah lah, mau bilas."

Setelah selesai, Clarysa memilih piyama tidur bermotif panda yang pernah ia beli dengan Revan seminggu yang lalu. Ia duduk di tepi ranjang dengan kejenuhan yang melanda.

Ternyata jika tidak ada Revan, rasanya sangat tidak nyaman. Tidak ada teman mengobrol ataupun seseorang yang dapat ia jaili di apartemen sebesar gaban tersebut.

Clarysa berjalan menuju depan tv dengan boneka beruang besar agar dapat ia peluk. Jika seperti ini, ia kembali teringat dulu saat belum menikah dengan Revan. Dulu dirinya sering memeluki boneka yang ada dalam dekapannya sekarang karena tidak memiliki pasangan. Ngenes banget.

Tapi setelah ia punya suami, rasanya ia malah jarang memeluk Revan. Ah, dia harus menyeringkan diri memeluk suaminya nanti. Tidak apa. Buang rasa gengsi mu. Revan sudah terbiasa dengan kebiasaannya yang berubah-ubah seperti bunglon.

Clarysa semakin mengeratkan pelukannya. Gadis itu merindukan boneka tersebut. Sudah lama ia tidak memeluknya. Padahal biasanya boneka itu lah yang menemani ia tidur.

Alasannya simpel. Revan akan mengomel tanpa henti jika melihat boneka tersebut ada di ranjang mereka. Karena apa? Karena ukuran boneka yang sangat besar. Bahkan ukuran tubuh Clarysa kalah besar dari boneka tersebut.

Suaminya itu akan marah-marah jika boneka itu tetap tidak disingkirkan Clarysa. Yang awalnya ukuran ranjang Clarysa dan Revan itu sudah maksimal besarnya, seketika akan terasa sempit jika boneka itu ada disana.

Clarysa menggonta-ganti channel tv, namun tidak ada satupun yang menarik perhatiannya. Namun sebuah kotak kardus menarik perhatiannya. Ia mengambil benda tersebut dari bawah kolom meja, lalu membukanya.

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang