THANK YOU FOR 5K READERS!!😭🎉
Terimakasih yang udah mau stay sampai sejauh ini. Semoga kedepannya semakin baik lagi, semakin banyak lagi yang baca, banyak yang vote, dan gak ada silent readers lagi. Aamiin...
Sekali lagii, terimakasih banyakk🤧🤍
⚠️⚠️⚠️
⚠️PART INI MENGANDUNG ++⚠️
⚠️AUTHOR GAK IKUT-IKUTAN
MANGGUNG DOSA KALIAN⚠️⚠️⚠️
Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗⛔TYPO TANDAI!!⛔
✨HAPPY READING!!!✨
******
"Kak Evan, nanti malem acara perpisahannya. Kamu jadi ikut?" Tanya Clarysa kepada suaminya yang terlihat fokus pada pekerjaannya.
Pria itu mengalihkan perhatiannya sebentar kepada istrinya. Ia tersenyum dan menggangguk.
"Ternyata saya juga di undang." Jawabnya sambil memperlihatkan sebuah undangan berwarna hitam yang ditulis dengan font latin berwarna emas menambah kesan elegan.
Clarysa tersenyum senang. "Nanti kita harus pake baju cople, ya?"
"Iyaa, Rys."
Clarysa memilin daster yang dikenakannya. Ia ingin mengucapkan sesuatu, namun ia terlihat ragu.
"Ada apa, Rys?" Tanya Revan peka. Pria itu mematikan laptop dan menata berkas-berkas yang bernilai miliaran itu menjadi satu, urut dengan tanggalnya.
"Aku pengen ke Paris."
"Uhukk!!"
Revan yang tengah meminum teh hangatnya terbatuk saking kagetnya dengan permintaan sang istri.
Ia memandang Clarysa dengan pandangan sulit diartikan. "Paris?"
Calon ibu tersebut mengganguk kecil dengan bibir manyunya. "Aku pengen lihat menara Eiffel, pingin punya baju yang dari sana, mau punya aksesoris juga yang asli dari sana."
Revan tersenyum lalu mendekati istrinya. Ia berjongkok didepan perut Clarysa dan mengusap perut istrinya yang masih rata tersebut. Usia kandungan Clarysa baru berumur empat Minggu. Katanya diumur lima Minggu baru mulai terlihat tonjolannya. Tapi ia juga kurang tau.
"Kamu kepengennya yang aneh-aneh ya, Dek." Ucap Revan mengobrol dengan calon anaknya. Clarysa membelai rambut suaminya sambil tersenyum malu. "Kamu belum lahir tapi udah pengen ngerasain jadi sultan."
Pria itu mengecup lembut perut Clarysa. "Nanti kalo udah lahir jangan sombong ya, Nak? Jangan suka nindas yang ada dibawah kita. Kamu gak boleh kayak gitu. Oke, calon anak Papa?"
"Oke, Pa!" Jawab Clarysa semangat menirukan suara anak kecil dengan lucunya.
Revan tertawa kecil. Ia kembali mengecup perut Clarysa, lalu beralih mencium pipi istrinya dengan gemas.
"Nanti kalo saya ada waktu luang, saya langsung ajak kamu ke Paris."
Mata Clarysa berbinar terang. "Beneran, Kak Evan?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/285278853-288-k809592.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING HUSBAND [END]
Ficção Adolescente⚠️WARNING!!!⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KEUWUAN YANG SANGAT TIDAK BAIK UNTUK SEGALA JENIS PENYAKIT HATI!! ********** Perjodohan yang perlahan membuat keduanya mulai jatuh cinta, namun masalalu sang suami yang kembali dan menguak semua rahasia tersembun...