MY ANNOYING HUSBAND [END]

60. Pertemuan

Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

Sudah seminggu Revan dirawat di rumah sakit yang menanganinya. Pria itu tengah sendiri di kamar inapnya karena Dira sedang keluar untuk mencari salad buah yang ia minta.

Sebenernya itu hanya alibi-nya saja. Ia hanya ingin mencoba mencari tahu siapa sebenarnya Clarysa. Wanita muda yang mengaku-ngaku sebagai istrinya.

Revan meringis kesakitan sambil memijat keningnya ketika mencoba mengingat sesuatu namun tidak ada apapun yang dapat ia ingat.

"Clarysaa..."

Beberapa kali nama itu terus ia sebut untuk mencoba mencari beberapa keping kenangan bersama sang pemilik nama tersebut, namun ia sama sekali tidak dapat menemukannya.

Pria itu berdecak kesal ketika tidak dapat meningkat apapun tentang ibu hamil yang bernama Clarysa tersebut.

Tangannya lantas menggapai ponsel baru yang di belikan Ibu-nya tadi pagi. Jari-jarinya menari dengan lincah diatas keyboard untuk membuka akun Instagram yang telah ia miliki dari jaman SMA dulu.

Alis tebalnya hampir menyatu dengan kening berkerut ketika melihat postingan terakhirnya yang terlihat memeluk pinggang seorang gadis cantik dengan kebaya modern berwarna merah maroon yang membungkus dengan cantik pada tubuhnya.

Difoto tersebut, ia juga mengenakan jas merah maroon dengan kemeja hitam yang membuat mereka nampak sangat serasi.

Revan mengetuk sekali foto tersebut dan ditemukan sebuah unsername yang ia yakini itu milik Clarysa.

Matanya membulat lebar ketika melihat banyaknya postingan Clarysa yang mayoritas adalah foto dirinya dengan calon ibu muda tersebut.

Revan yakin, ini bukan foto editan. Ini benar-benar foto dirinya dengan Clarysa, bahkan ada beberapa video juga yang telah di postingan. Namun kenapa dirinya tidak ingat sama sekali dengan orang yang bernama Clarysa ini?

Tanpa sadar jari jempol pria itu mengetuk beberapa kali posting Clarysa hingga dirinya dibuat terkejut dengan perbuatannya sendiri.

"Lahh, kok gue like sih?! Anjir! Nanti dikira gue penguntit lagi? Ck!"

Revan lalu menghela nafasnya pasrah. Secara perlahan-lahan ia menidurkan dirinya sambil sesekali meringis kesakitan karena masa pemulihan tulangnya yang patah.