47. Kejutan Yang Tak Terduga

2.1K 133 2
                                    

Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

******

Clarysa keluar dari bangunan besar yang identik dengan warna putihnya. Gadis itu tersenyum lebar sepanjang perjalanan menuju sebuah toko aksesoris, lalu kembali menuju apartemen Revan dengan perasaan bungah yang tak tertahankan.

Gadis itu membuka pintu apartemen dengan bersemangat.

"Pak Re—"

Mulutnya ternganga melihat pemandangan di depannya. Air matanya mengalir begitu saja merasakan hatinya yang terasa ditikam belati.

Pria dalam pandangan Clarysa menatap kearah Clarysa dengan wajah kagetnya.

"Rysaa..."

Clarysa mengusap matanya kasar. Ia mendekati pria yang tak lain adalah suaminya dengan sang mantan kekasihnya.






PLAKK!!




Tamparan keras mendarat dengan mulus pada pipi Revan hingga meninggalkan bekas memerah pada kulit Revan.

"Rys, denger penjelasan sa—"

"Enak?" Tanya Clarysa dengan beruraian air mata. "Enak ciumannya? Jatah yang aku kasih masih kurang?"

Revan terlihat gelagapan dengan tuduhan istrinya. "Rys, denger—"

"Enak banget ya, Pak Revan?" Potong Clarysa. "Ya enak lah, sama mantan."

"Rys—"

"Stop! Udah. Lanjutin aja sana. Kamar tamu kosong."

"Rys! Rysa!"

Clarysa langsung masuk dalam kamar mereka sambil menangis lalu menutup pintu tersebut dengan kencang. Pria itu lalu berbalik dan menatap wanita di depannya tajam.

"Udah berapa kali aku bilang buat gak kesini, Dir?!" Murka Revan. Wanita itu terkejut karena bentakan Revan.

"Kamu bentak aku, Van? Bahkan keluargaku gak ada yang bentak aku, kenapa kamu—"

"APA?!" Urat leher Revan menonjol menandakan bahwa pria itu sangat murka. "Kamu dateng-dateng main cium-cium, kamu pikir itu sopan, Dira?! Enggak! Murahan."

Mata Dira ikut berkaca mendengar hinaan Revan. "Kamu pikir yang bikin aku jadi murahan siapa? Kamu!! Kamu yang buat aku kayak gini!!"

"Keluar, Dir." Ucap Revan sambil mengatur emosinya. Ia menunjuk pintu apartemen.

"Tapi Revan—"

"KELUAR!!" Bentakan Revan sukses membuat wanita itu terisak kencang. Ia langsung mengambil tasnya dan menatap Revan dengan pandangan sulit diartikan.

"Kamu jahat, Van." Wanita itu langsung pergi sambil menangis.

Revan menghela nafasnya. Ia lalu membawa langkahnya menuju kamar mereka. Sayup-sayup ia mendengar suara isakkan Clarysa yang menyayat hati.

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang