44. Hamil?!

2.3K 119 0
                                    

Jangan lupa VOTE and COMMENT 🔥
Share juga ke temen kalian 💗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨HAPPY READING!!!✨

******

Clarysa melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat Revan. Gadis itu terlihat kebingungan ketika hanya melihat Revan yang tengah sibuk dengan ponselnya di dalam ruang rawat tersebut.

"Yang lainnya mana?"

Revan meletakkan ponselnya. Ia tersenyum kearah Clarysa. "Saya usir."

"Hah? Seriusan?"

"He'emm."

Clarysa mendekati suaminya sambil menenteng kantong kresek berisikan sate ayam pesenan Revan tadi.

"Mau makan?" Tanya Clarysa dengan senyum lebar.

Revan memperhatikan wajah lelah istrinya. "Makan kamu aja. Gara-gara ngerawat saya, pola makan kamu berantakan."

Clarysa menggeleng. Ia membuka wadah sterofom yang berisikan sate ayam lalu menuangkan saus kacang yang kental tersebut.

"Mau pake nasi apa lontong?"

"Rys—"

"Pak Revan harus makan,"

Revan menghela nafasnya. "Kalo saya makan, kamu juga bakal makan kan?"

Clarysa menggangguk cepat. Pria itu menatap Clarysa dalam untuk mencari celah kebohongan yang Clarysa sembunyikan namun, kedua mata Clarysa seakan menegaskan ucapannya tadi.

Revan akhirnya menggangguk kecil. Ia menerima suapan yang Clarysa berikan. Setelah itu, Clarysa sendiri yang makan.

Revan memperhatikan wajah istrinya yang terlihat lahap makan. Pria itu tersenyum tipis.

"Clarysa."

"Hmm?"

Cupp...

Clarysa mematung merasakan lumatan kecil yang diberikan oleh Revan. Persekian detik kemudian Revan menjauhkan wajahnya dari wajah Clarysa.

Ia tersenyum teduh. "Belepotan. Kayak anak kecil kamu."

Gadis itu tersenyum malu sambil mengusap bibirnya. Revan tertawa gemas sambil mengusap rambut Clarysa. "Dilanjut makannya."

Clarysa pun segera menghabiskan makanannya.

"Kamu tidur dirumah aja gakpapa, Rys." Celetuk Revan.

Gadis itu menatap suaminya. "Gimana bisa aku tidur dirumah sedangkan suami aku sendirian disini? Aku masih bisa tidur dimana aja. Di sofa juga gakpapa."

"Saya gak mau lihat kamu tidur disana. Nanti badan kamu sakit semua." Jawab Revan sambil melirik sofa.

"Gakpapa, Pak Revan. Gak usah mikirin aku."

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang