10. Permintaan Maaf

3.1K 196 0
                                    

Ada yang nungguin?🤣

Jangan lupa VOTE and COMMENT🤍
Share jugaa ke temen kalian🤗

⛔TYPO TANDAI!!⛔

✨ HAPPY READING!!!✨

"Saya tidak suka milik saya disentuh siapapun termasuk kamu."

Clarysa menatap Revan dengan pandangan sulit diartikan. Apa ia salah jika ingin tau lebih banyak tentang suaminya?

"Sekarang kamu keluar." Revan mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.

"Kena–"

"KELUAR!!"

Revan kelepasan membentak Clarysa membuat air mata yang ditahan gadis itu mengalir di pipi putihnya.

"Kenapa?" Sahut Clarysa dengan suara bergetar sambil membalas tatapan Revan. "Emangnya aku gak boleh tau lebih banyak tentang suamiku?"

"Kamu lancang, Clarysa." Pria itu menatapnya tajam.

"Lancang?" Ulang Clarysa tidak percaya. "Aku berhak tau, Pak Revan! Aku istrinya Pak Rev–?!"



Plakk!!




Gadis itu memandang Revan tidak percaya sambil memegangi pipinya yang memerah bekas tamparan Revan.

Ya, Revan menamparnya. Tangisannya semakin pecah. Ia pun berlari keluar dari ruang kerja Revan dan menangis tersedu-sedu di ranjangnya. Ranjang mereka lebih jelasnya.

Revan terlihat terkejut sambil menatap tangan kanannya tidak percaya. Ia lalu mendudukkan dirinya pada kursi kerjanya dengan lemas.

Ia tidak sengaja. Sungguh. Ini kali pertama Revan main kekerasan terhadap wanita. Tangannya terkepal erat. Rasa sedih timbul di hatinya.

Pria itu menghela nafasnya sambil mengurut kening agar lebih tenang. Otaknya pun tak berhenti memikirkan sesuatu.

******

Hiks... Hiks...

Revan menggigit bibir bawahnya mendengar isakkan tangis Clarysa. Perlahan, ia berjalan menuju ranjang mereka, lalu duduk di dekat gadis itu.

Clarysa yang merasakan goncangan kecil disebelahnya semakin menenggelamkan tubuhnya pada selimut.

"Clarysa, dengerin saya."

Revan berusaha membuka selimut yang menutup tubuh istrinya namun gagal. Clarysa bahkan menepis tangan Revan. Isakkan tangis pun semakin terdengar jelas.

Srett!!

Revan dengan kasar menyentak selimut tersebut dan langsung memeluk Clarysa seerat mungkin. Clarysa memberontak mencoba melepaskan dekapan Revan sambil menangis hebat. Tangannya juga ia gunakan untuk memukuli Revan, namun diabaikan oleh pria itu.

"Pak Revan jahat, hiks! Pak Revan kasar! Bunda... Hiks-hiks! Aku mau pulang... Gak mau sama– hiks... Pak Revan!! Aaaaa!!!"

MY ANNOYING HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang