Saat ini Haikal benar-benar sangat panik sampai-sampai pandangan nya hanya terfokus untuk wajah Ira
Sakit banget yah? Lo gimana sih Ra? Gabisa gitu ya hati-hati, Lo buat gue khawatir tau ga?
Sampai di depan UKS, pak Agus menyuruh Haikal untuk menaruh Ira di brankar UKS
"Masih sakit Ira?" Whattt apa guru ini buta, tidak lihatlah kaki Ira yang sudah membiru ini?
"Sakit pak, bapak ga lihat ini lutut saya bengkak" ucap Ira spontan
"Coba kakinya jangan di lipat begitu, diluruskan dulu"
Perlahan tapi pasti Ira meluruskan kakinya tapi di tekuk lagi saat merasakan lututnya yang kembali sakit "GABISAA PAK ASTAGHFIRULLAH"
"Loh kok kamu ngegas sih?" Ucap pak Agus
Entahlah Haikal mau ikutan sedih atau tertawa
"Sini biar bapak urut"
"Tapi hati-hati loh pak kal-" belum sempat melanjutkan perkataannya Ira sudah teriak
"Aaaaaaa bapak ya Allah pakkkkkk, SAKITTT PAKKK" teriakan Ira membuat Haikal mundur beberapa langkah tapi detik berikutnya Haikal dibuat kaget karena lengan nya di tarik Ira untuk mendekat, lebih kaget lagi saat lengan nya di remas oleh Ira
Haikal mulai meringis, rasa sakit nya kini mulai menjalar. Sungguh cakaran Ira rasanya sungguh nikmat
"Udah selesai kok, Pak guru gatau ini bahaya atau tidak tapi nanti coba periksa di RS ya" ucap pak Agus
Flashback off
Tokk...tok...
Ternyata Ira tertidur cukup lama, sampai waktu makan malam tiba"Ira.... Buka pintu nya dek" ucap kak Hani dari depan pintu kamar
"..."
"Mau bangun atau kakak dobrak nih?"
Eunghhhh...
"Bentaran ihhh""Mas Reno.... Tolong dong dobrak pintu nya Ira, gamau bangun noh anaknya"
"Ihhhhh... iya-iya ini bangun" Ira tidak tidak peduli jika dibangunkan bang Reno yang galak itu tapi masalahnya ada pada pintu kamar kesayangannya
"Cepetan turun terus makan, udah di tunggu sama mama papa" setelah itu kak Hani pergi menuju dapur
Ira pun masuk kedalam kamar mandi dan melakukan ritualnya
Setelah dirasa cukup, Ira melangkah turun dari kamarnya
"Hallo semua, Ira yang baik hati ini comeback" ucapnya berdiri di depan meja makan yang sudah di penuhi penduduk rumah
"Jangan suka memuji diri sendiri Ira, itu gabaik" ucap papa memperingati
"Bibi, sini cepetan duduk Aldo udah laper" ucap ponakan Ira, anak dari kak Hani dan bang Reno
"Hehehe iya-iya ini mau duduk, kasian banget kesayangan bibi udah laper yaa"
"Sini dek duduk samping Abang" ucap bang Reno, Ira pun berjalan dan duduk di samping kakak ipar nya itu
"Yaudah yok berdoa terus makan" Keluarga Ira memang di ajarkan untuk mengikuti sunnah-sunnah rasul yang sudah diajarkan
Setelah kegiatan makan malam biasanya mereka masih berbincang-bincang diruang keluarga, entah itu kegiatan sekolah Ira, Aldo atau kerjaan kantor bang Reno dan bang Tian
"Gimana dek sekolahnya" tanya bang Tian
"Gimana apanya bang? Ya gitu"
"Maksud Abang itu yah gimana, cerita dong sedikit-sedikit masa 1 hari ini gada yang berkesan sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DZAKIRA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Biar afdol bacanya . . . ⚠️ Mengandung kata-kata kasar ⚠️ Ambil sisi positif, buang yang negatif ⚠️ Banyak typo ⚠️ Konflik betebaran . . . "Ramaaaaa..... Tungguin ihh" "Ssttt, jangan teriak-teriak" "Ihh bodo suka-suka gue...