Seorang gadis menggeliat dalam tidurnya "Eughh... Papaa... PAPAAAAA" Kini peluh keringat sudah memenuhi dahinya
"Ira sayang, bangun hei" Rama menepuk pelan pipi Ira
Napas nya benar-benar satu dua, rasanya oksigen sudah termakan habis. Ira dengan keringat yang membasahi dahinya menatap heran Rama disampingnya
"Minum dulu" Ira meneguk air dalam gelas sampai tersisa setengah
"Dimana?" Tanya nya singkat
"UKS"
"Jam berapa?"
"10:35"
"Udah pulang sekolah?"
"10 menit lagi"
Kembali sunyi
Rama menatap Ira yang sedang menatap kosong didepannya "Tadi mimpi apa?"
"Papa pergi"
Rama membenarkan anak rambut Ira "Ga usah dipikirin, itu cuma mimpi"
"..."
Sejenak ingatan Ira kembali pada Fa'i dan Dhea
"Ma..."
"Iya?"
"Tadi Fa'i masuk ga?"
Rama sempat berpikir sejenak sebelum menjawab "Tadi Fa'i bilang digrup kalo dia lagi ada urusan"
Ira mengangguk "Dhea?"
"Dhea juga ga masuk, tapi gue gatau alasannya"
"Terus absen gue gimana?"
"Tenang, ada Dara"
Ahmad masuk, tapi kenapa Fa'i sama Dhea ga masuk?
=====
Sudah satu Minggu yang lalu sejak kejadian Ira pingsan. Saat ini Ira sedang duduk sendiri dibawah pohon mangga yang ada dibelakang sekolah
Saat ini Ira sedang tidak mau diganggu. Pagi-pagi mood nya sudah benar-benar rusak, tidak ada hari special, hari-hari nya sama seperti hari-hari Minggu lalu. Yah Ira tidak diajak bicara dengan sahabat-sahabatnya alias didiamkan sejak seminggu yang lalu. Entahlah Ira juga tidak tau apa kesalahannya
"Iraa...." Panggil seorang siswa tampan
Ira menoleh "Sini ndo"
Lelaki yang dipanggil Nando itu pun mendekat dan duduk disamping Ira
"Jalasin"
Ira sedang dibuat penasaran oleh Ibu Nando hari lalu. Pasalnya ibu Nando seperti seorang yang sudah mengenal Ira dengan baik, padahal Ira sama sekali tidak mengenal ibu Nando
Pulang sekolah kemarin, Ira menunggu dihalte dan ada Nando juga disana. Saat Nando dijemput oleh ibunya, ibunya malah menghampiri Ira dan mengelus pucuk kepala lalu berucap 'Sudah jadi gadis ya' sambil tersenyum manis. Ibu Nando juga menitipkan salam untuk mama dan papanya
"Ibu Lo bilang apa aja?" Tanya Ira
"Gue ga yakin, kalo hal ini ga nyakitin hati Lo"
"Gapapa lanjut aja"
"Lo taukan ibu gue dokter kandungan?" Ira mengangguk
Nando duduk dengan tegap lalu mulai menceritakan percakapan dirinya bersama sang ibu hari lalu
'Ira yang anaknya pak Hadi itu ya?'
'Iya bu'
'Ga kerasa ya sekarang dia udah besar'
KAMU SEDANG MEMBACA
DZAKIRA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Biar afdol bacanya . . . ⚠️ Mengandung kata-kata kasar ⚠️ Ambil sisi positif, buang yang negatif ⚠️ Banyak typo ⚠️ Konflik betebaran . . . "Ramaaaaa..... Tungguin ihh" "Ssttt, jangan teriak-teriak" "Ihh bodo suka-suka gue...