Chap 7

393 57 0
                                    

Tak sengaja tangan Rama menyentuh kaki kanan Ira "Ajg, JANGAN SENTUH KAKI GUE BANGSAT" Ira berteriak di hadapan Rama membuat Rama memundurkan wajahnya karna teriakan kekasihnya bisa saja membuatnya langsung tuli

Astaghfirullah baru pacaran, besok kalo jadi bini gue apakabar nih gue?

"Sayang...omongan kamu kasar banget"

"Lagian kan gue bilang jangan sentuh kaki gue, ini tuh sakit lo paham ga sih bahasa sakit?" Untuk sekarang yang bisa di lakukan Rama hanya diam, dia tidak berani lagi mengganggu gadisnya yang sedang kesakitan ini

"Hiksss...." Sekitika badan Rama kaku ketika merasa tubuhnya di rengkuh oleh seseorang

"Kaki gue sakit banget ma" Rama mengeratkan lagi pelukannya pada Ira

"Hussttt cup...cup..." Rama mengelus surai panjang Ira dengan sayang

Selang beberapa menit Ira sudah tidak lagi menangis, Rama pun menarik Ira dari rengkuhannya

"Mana nya yang sakit?" Ira hanya menunjuk lutut kaki kanannya tadi yang masih dia tekuk

Rama pun memijit pelan lutut Ira. Sesekali ikut meringis ketika lengannya jadi sasaran dari Ira

                                  

=====

Sudah 3 hari berlalu sejak kejadian Ira dan Rama di UKS, Pagi ini kelas 11 IPA2 di buat rame karna ulah anak-anak yang sibuk membuat contekan, kemarin malam guru fisika memberitahu mereka lewat grup bahwa hari ini akan di adakan ulangan harian

"Beress" Dara tersenyum lebar kala selesai menulis contekan fisikanya

"Haduhh... Kalian ga percaya diri banget sih" ucap Dhea ketika melihat ketiga sahabatnya juga ikut membuat contekan

"Gue tau lo tuh pinter gausah ngomong gitu juga" saerkas Rika

"Ya kan kita usaha Rik"

"Terserah lo deh, gue cuma mau kasih tau kapasitas otak nya kita tuh ga sama. IQ lo tuh ketinggian kalo gue kan kagak" Ira menghela napas radak iri dengan Dhea sahabat nya, sebenarnya Ira tidak bodoh tapi tidak pintar juga, yah rata-rata lah

Sebenarnya siapa saja yang mau berusaha pasti akan berhasil. Usaha tidak mengkhianati hasil kan?

Tapi ya memang dasarnya Ira kalau belajar mood-moodan. Kalau mau ya belajar kalau tidak ya sudah menghallu

"Anterin gue ketoilet bentar yokk Ra" ucap Dhea

Ira mengangguk dan pergi dari kelas

Okee, gapapa kan bantuin pacar temen hehe?

Akhirnya lonceng pun berbunyi "Selamat pagi anak-anak, simpan semua buku nya. Bapak tidak mau tau pokoknya diatas meja tidak boleh ada satupun benda kecuali pena kalian" ucap pak Ahmad

"Loh pak? Kok gitu?"

"Kenapa?"

"Tipe-X? Soalnya saya suka Tremor kalo nulis angka-angka gitu pak, entar kalo salah gimana?" Haikal memang minta di sleding

"Terserah kamu Haikal" ucap pak Ahmad pasrah, memang Haikal bisa diandalkan jadi ketua kelas tapi tidak untuk kewarasannya

Ulangan harian pun dimulai dengan tenang, sebab apa? Yah karna sudah ada contekan di bawah meja

"Bapak akan tempel hasil ulangan kalian yang ini di Mading besok, biar kalian punya malu sedikit dengan kakak kelas kalian terutama adek kelas kalian. Bakal malu kalian kalau anak IPA tapi lemah di fisika. Bapak pamit selamat siang"

DZAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang