Chap 28

104 26 0
                                    

"KENAPA?" Teriak Ira saat Rama menatapnya penuh selidik

"APA?"

"KENAPA LIHATIN GUE?"

"IH SOK CAKEP LO"

"GUE EMANG CAKEP"

"LO SAMA RYUJIN MASIH CAKEPAN RYUJIN KALI, GA USAH SOK-SOKAN"

"DIH, KETEK LO SAMA KETEK ECHAN AJA MASIH HARUMAN PUNYA ECHAN, GAUSAH BELAGU LO"

"UPIL RYUJIN LEBIH EASTESTIC DARIPADA UPIL LO"

"WOILAH NGAPA PADA ADU BIAS GINI SIH?" Teriak Ahmad sambil menarik rambutnya frustasi

"Gue laper, pesenin makanan" ucap Ira mengalihkan pandangan dari Rama

"Mie ayam 3, soto 2 sama es teh 5" sambung Haikal Haikal

"Biar gue aja yang pesen" Fa'i berdiri dari duduknya lalu pergi menuju sang penjual kantin

Tak lama pesanan mereka pun datang. Mereka berlima memakan makanannya dengan lahap kecuali Ira. Ira merasa risih karna ditatap sana sini oleh banyak siswi-siswi yang merasa iri padanya

Ya memang kenapa? Perempuan sendiri? Duduk ditengah-tengah 5 laki-laki. Apa salahnya?

Tidak salah kan? Lagian Ira juga tidak sedang telanjang, kecuali dia telanjang lalu bergelayut manja di lengan lima lelaki dihadapannya ini barulah pantas ia dikata jalang

"Heh Lo pada, kenapa sih?" Tanya Ahmad pada seluruh penjuru kantin

Mereka langsung melanjutkan kegiatan mereka masing-masing

Fa'i yang tak sengaja menatap manik milik Dara di ujung kantin langsung saja berhenti dari acara mengunyahnya, dia meletakkan sendok ya lalu melipat tangannya didepan dada. Fa'i terus menatap Dara sampai Dara merasa risih akan tatapan Fa'i, Dara pun memutuskan pandangannya

Lemah

"Woii..."

Fa'i langsung menoleh kearah Ahmad disampingnya

"Kenapa ga dilanjut makannya?"

"Bentar, gue kebelet berak"

"Ihhh Fa'i, Lo kok jorok banget sih" ucap Ira melemparkan sendok tepat didahi Fa'i

"Awsss... Sakit anjing"

"Pacar gue bukan anjing, Lo yang anjing"

Fa'i memutar jengah bola matanya "Iya gue anjing"

Mereka melanjutkan kembali acara makannya, setelah selesai mereka berlima masih senantiasa bergosip ria. Eitsss jangan salah laki-laki juga pandai bergosip loh

Ira masih setia memandang ketiga sahabatnya diujung sana. Ira rasa ini sudah cukup, sudah cukup dia didiamkan, sekarang giliran dia yang harus menyesuaikan permainan mereka

Ira berdiri dari duduknya "Gue mau kekelas"

Keempat laki-laki tadi pun mengangguk "Yaudah ayo kita kekelas sama-sama" ucap Ahmad

Ira jalan didepan mendahului mereka berempat, saat jarak antara dia dan ketiga sahabatnya mulai dekat Ira memelankan langkah kakinya

"Ga usah sok baik kalo aslinya munafik"

Haikal menatap Ira cengo "Siapa?"

"Bagi yang merasa, kalo merasa sukur Alhamdulillah"

Ira melanjutkan perjalanannya kembali meninggalkan keempat lelaki yang masih berdiri disamping meja Dhea, Dara dan Rika

DZAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang