Sudah terhitung setahun, lebih tepatnya saat ini Ira dkk sudah menginjak kelas 12. Yang artinya sebentar lagi akan lulus dan meninggalkan masa putih abu-abu nya
Hari ini, yah hari ini adalah hari dimana semua murid kelas 12 melakukan ujian praktek terakhirnya
"Kemarin siapa yang jadi pengantin Weh?"
"Gue" jawab Ahmad
"Oh iya, sama Ira kan ya?"
Ya, hari ini kelas 12 bersama dengan pak Indro guru agama akan melakukan ujian praktek 'Menikah'
Pak Indro sudah memilih siapa mempelai wanita dan memepelai pria nya. Tak lain dan tak bukan adalah Ira dan Ahmad
Saat pembagian ini Rama sempat marah karna bukan dirinya yang bersanding dengan gadis tercintanya. Tapi apa boleh buat, mau protes? Tentu saja Rama tidak berani, ia hanya berani protes pada Ahmad. Pak Indro ini termasuk guru killer. Walaupun agamanya yang kuat bukan berarti pak Indro tidak bisa berbicara kasar, apalagi matanya yang suka melayangkan tatapan tajam
"Kapan sih tuh guru masuk?"
Ahmad melirik Rama sekilas lalu lanjut menghafalkan hafalannya untuk akad nikah nanti
"Huufttt... Sampe tuh guru lama, gue bakar sekolah ini"
Kali ini Ahmad menatap Rama dengan tanda tanya besar "Lo kenapa sih? Perasaan dari tadi ga bisa diem. Heran"
"Gue panas lihat muka Lo"
"Idih, kok ngamok"
Rama tersenyum lalu menjambak rambut Ahmad "That should be me, bodoh"
"Hahahaha, berdoa baek-baek deh Lo. Semoga ga beneran terjadi tahun depan"
"Shit! Ga akan pernah gue biarin" Rama berdiri keluar kelas, didalam sana Rama merasakan bahwa tidak ada oksigen barang sedikit untuk ia hirup. Panas rasanya
Ia tau, ini hanya praktek. Tapi setidaknya kan- pokoknya ia merasa iri, harus nya dia yang ada disana. Lumayan buat latihan iyakan?
"Ishh pak guru mana sih, lama banget"
Rama berbalik menatap gadis dibelakang nya dengan senyum merekah
"Kenapa ga masuk?"
"Gapapa, panas lihat muka Ahmad"
"Ada-ada aja Lo"
"Gimana kalo kamu beneran di ajak nikah sama Ahmad?" Tanya Rama
Ira mengerutkan kening nya "Kenapa nanya gitu?"
"Gapapa, Ahmad punya rencana nusuk aku dari belakang huhu" ucap Rama mendramatis
"Apaan sih"
"Mau ga?"
"Gamau lah"
"Kenapa?"
"Kan gue ga cinta sama dia"
Rama mengedipkan sebelah matanya lalu mendekat "Kalo aku yang ajak nikah mau dong? Kan kamu cinta sama aku, iyakan?"
"Iya"
"Astaghfirullah, eh Subhanallah, Ya Allah... Alhamdulillah, Allahuma Lakasum tu wa bi-"
Ucapan Rama terhenti kala tangan mungil Ira membekap mulutnya
Ira menahan senyumnya "Lo apa-apaan sih?"
"Seneng sayang, akhirnya mau juga diajak nikah"
"Gila"
"Oke, besok aku lamar kamu oke"
"Apa ini? Lamar-lamar? Nikah-nikah?"
Rama dan Ira serentak berbalik, dapat mereka lihat tatapan menusuk dari pak Indro
KAMU SEDANG MEMBACA
DZAKIRA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Biar afdol bacanya . . . ⚠️ Mengandung kata-kata kasar ⚠️ Ambil sisi positif, buang yang negatif ⚠️ Banyak typo ⚠️ Konflik betebaran . . . "Ramaaaaa..... Tungguin ihh" "Ssttt, jangan teriak-teriak" "Ihh bodo suka-suka gue...