"Berhenti" ucap seseorang yang dapat menghentikan langkah Ira
Malam ini Ira nekat pergi ke toko depan gang karna rasa keinginannya, ceritanya ia akan marathon drama dan cemilan dirumah sedang habis, demi drama saja jika tidak mana mau Ira pergi
"Siapa Lo?" Tanya Ira, karna minimnya cahaya membuat Ira tidak bisa memastikan siapa sosok dibalik hoodie hitam dan masker yang melekat pada wajahnya itu
"Lo-" ia menggantung kan ucapannya
"Lo penyebab Bryan mati"
Arghhh...
"Lepas, sialan tangan gue sakit""..."
"Mau apa Lo?" Teriak Ira saat ia didorong kedalam gang sempit dan gelap
"Cewe gatau diri"
"Hh apa Lo bilang?"
"LO CEWE GATAU DIRI, KARNA LO BRYAN GA ADA SIALAN"
Ira menutup mata sekejap, ada rasa sakit saat ia dituduh penyebab kematian Bryan
"Gue?" Ira memberanikan diri untuk menatap mata lelaki tersebut
Tanpa diminta lelaki tersebut membuka tudung hoodie serta maskernya, membuat Ira berpikir panjang
Dia temennya Bryan sama Fa'i, iya gue pernah lihat dia
"Aakhh... jang-an" Tanpa belas kasian, sosok yang Ira kira teman dari Bryan dan Fa'i mencekik leher nya dengan kuat membuat nya susah bernafas
"Lo... Harus nya lo ga usah terima perjodohan ini... bodoh!"
"Le-pas"
"Ga, gue mau Lo tersiksa"
"Sia-pa Lo?"
"Ivan, nama gue Ivan" seketika mata Ira membola, bukankah dia Ivan yang mencuri uang Laskar untuk operasi orangtua nya itu?
"Lo kenal gue kan? Gue kenal Lo, masa Lo ga kenal gue"
Ira menggeleng lemah, sungguh nafas nya sudah tersengal-sengal karna cekikan dari Ivan
"Harus nya lo yang mati. Karna Lo, Bryan ga ada. Bryan tertekan karna perjodohan kalian. Apa susah nya sih Lo nolak?"
Air mata Ira mengalir deras, apa yang dikatakan Ivan adalah kebenaran yang sesungguhnya?
"Asal lo tau"
Kata terakhir yang Ira dengar, setelah itu semuanya gelap
=====
"Ga bisa diem Lo?"
"..."
"Jangan kek orang susah deh"
"Diem"
"Udah sih mad biarin aja"
Tak lama seorang gadis datang menghampiri keempat lelaki yang sedang duduk di kantin sekolah
"Rama..."
"Kenapa?"
"Emm... Anu Ira, Ira sama Lo ga?"
"Lo ga lihat dia lagi kelimpungan nyari Ira dari tadi?" sela Ahmad
"Lo juga ga tau dimana Ira, Dar?" Dara menggeleng lemah
"Tante Yani tadi pagi telfon gue. Semalem Ira ijin keluar, dikira Tante Yani udah balik tapi pas dibangunin shalat subuh si Ira masih ga ada juga-"
"Gue pikir Ira piket, tapi ga mungkin dia mau berangkat sekolah subuh-subuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
DZAKIRA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Biar afdol bacanya . . . ⚠️ Mengandung kata-kata kasar ⚠️ Ambil sisi positif, buang yang negatif ⚠️ Banyak typo ⚠️ Konflik betebaran . . . "Ramaaaaa..... Tungguin ihh" "Ssttt, jangan teriak-teriak" "Ihh bodo suka-suka gue...