"Hh... Ga bawa lipstik lagi"
"Mau ngapain sibuk lipstik? Caper ke cowo lain iya?"
Suara berat tiba-tiba muncul dari belakang Ira "Rama?"
"Kenapa?"
"Ishh kok Lo disini?"
"Kenapa? Kamu kek ketahuan selingkuh aja"
"Bukan gitu, ini toilet cewe Rama"
Rama menghela nafas sebelum menarik tangan Ira keluar dari toilet
"Kenapa?"
"Kamu ngapain disini?" Bodoh! Rama sudah tau kalau Ira sedang berduaan bersama si Erdylan Ramadhani itu tapi dia masih saja bertanya
"Aku, nemenin kak Rama"
"Aku suka"
"Hahh?"
Rama mengelus tangan Ira yang berkaitan dengan tangannya "Aku suka kalo kamu jujur gini, sebenernya aku udah tau"
"Hh Rama maaf"
Rama tertawa lumayan keras "Hahaha gapapa sayang ku, aku tau kok posisi kamu sekarang"
Ira mengangguk saja setelahnya Ira dibuat kaget karna wajah Rama yang semakin mendekat kearah nya
Rama berbisik tepat disamping telinga Ira "Jodoh ga ada yang tau, tapi kali ini aku mau egois. Aku mau kamu, aku siap nunggu kamu kapan aja"
"Ram-"
"Ekhemm..."
Ira langsung saja mendorong dada bidang Rama menjauh setelah tau ada yang memergoki mereka berdua
"Kak Rama"
Kali ini Rama sedikit tersenyum smrik menatap Erdylan Ramadhani. Oke kita panggil saja dia Ramadhani
"Siapa?" Tanya Ramadhani pada Ira
"Dia tem-"
"Saya pacar nya mas, kenapa?"
Ira sedikit meringis mendengar jawaban yang Rama lontarkan "Tidak apa-apa, saya mau pulang. Apa kamu mau ikut?"
"Aku lang-"
"Biar saya yang antar pacar saya pulang" ucap Rama sedikit ngegas
Erdylan Ramadhani tersenyum tipis lalu mengangguk "Oke kalau begitu, saya deluan Ira. Ucapkan permohonan maaf saya pada orang tua kamu karna tidak bisa mengantar kamu pulang"
"I-iya kak gapapa, makasih ya kak"
"Iya saya deluan"
"Hati-hati kak" setelah mengangguk Erdylan Ramadhani pergi meninggalkan kedua sejoli itu
=====
"Sebaiknya aku mundur"
"Di mata Ira cuma ada cinta buat Rama, bukan buat aku"
"Jadi untuk apa aku mempertahankan hubungan yang tidak ada kepastian ini?"
=====
"Rama ishh... Lo tuh ga boleh kek gitu" sedari tadi Ira masih saja kesal dengan Rama
"Udah sayang ga usah marah-marah mulu ahh"
"Ya Lo bayangin aja gimana perasaan kak Rama pas Lo ngomong kek gitu? Mana ga sopan banget lagi"
"Iya udah iya maaf"
Menghela nafas sejenak, kemudian Ira melirik Rama yang sedari tadi duduk disamping nya dengan mata yang memelas mohon ampunan dari nya
"Lain kali jangan kayak gitu, ga baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
DZAKIRA
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Biar afdol bacanya . . . ⚠️ Mengandung kata-kata kasar ⚠️ Ambil sisi positif, buang yang negatif ⚠️ Banyak typo ⚠️ Konflik betebaran . . . "Ramaaaaa..... Tungguin ihh" "Ssttt, jangan teriak-teriak" "Ihh bodo suka-suka gue...