Chap 35

86 16 0
                                    


"Lah Bryan kemana?"

"Biarin dia healing sama pikirannya dulu lah" jawab Niko

"..."

"Dia lagi cape banget, mending kita aja yang jalan" Niko sebagai tangan kanan Bryan sudah seharusnya menggantikan sang ketua yang berhalangan datang

"Hemm gas lah keburu sore"

Segerombolan motor sekitar 12 dengan 1 mobil yang membawa makanan juga alat shalat

Mereka berencana akan membagikan makanan serta alat shalat itu ke panti asuhan yang ada di kota Jogja ini. Anggota Laskar yang lain berhalangan untuk ikut serta, mungkin karena ada acara atau kegiatan lagi

=====

"AAAAAAAA"

Brakk

"Aduh, sialan pantat gue sakit" keluh Ira sambil mengusap pantatnya

"..."

"Lo ngapain sih disini?"

"Gue disuruh mama bangunin Lo bego" Bryan menoyor kepala Ira

"Ya ga duduk disini juga, kayak bapak nya kuntil tau ga?"

"..."

"Kaget, kalo gue jantungan gimana? Terus gue masuk rumah sakit gimana? Kalo gue koma gimana? Terus-"

"Habis koma tinggal titik lah" potong Bryan

"Anjirr, Lo doain gue mati?"

"Hh udah buruan mandi, Lo bau banget sumpah" ucap Bryan menjauh dari Ira

"Yeee mentang-mentang Lo udah ganteng gitu? Belagu banget"

"Buruan mandi keburu malem"

"Kenapa emangnya kalo malem?"

"Perawan model Lo gini gabakal ada yang mau"

"Hahaha sial"

"Buruan mandi-" Bryan berdiri lalu mengusap kepala Ira

"Btw makasih pujiannya, gue suka haha" setelahnya Bryan keluar dari kamar Ira

Ira bangkit menuju kamar mandi dengan langkah gontai, harusnya Ira tidur saja daripada jalan. Tapi berhubung Bryan yang mengajak nya tanpa pikir panjang sudah tentu Ira mau. Secara, di traktir gitu kan

Dirasa sudah cukup Ira turun lalu berpamitan dengan Yani dan Hadi

"Bentar, tahan gue dong kalo gue jatuh gimana?"

"Alay Lo"

Brummm...
Brummm...

"KITA MAU NGAPAIN SIH?" Tanya Ira sambil berteriak ditengah padatnya jalan raya

"Rute"

"HAHHH?" bagaimana tidak 'HAH'? Suara Bryan saja pelan, kebawa angin pulak. Mana bisa Ira mendengar?

"RUTEE"

Shit! Bryan please ini dijalan raya -gumam Bryan meruntuki dirinya sendiri karna sudah meladeni teriakan Ira

DZAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang