Chap 30

98 20 0
                                    

Setelah selesai Ira kembali pada tempatnya tadi bersama Fa'i. Ira sedang berusaha mencari topik agar tidak mati kutu bersama Fa'i disini

Sebenarnya ada hal yang mengganggu pikiran Ira sejak pergi bersama Bryan, entahlah! Ia hanya kepo

"Emmm... Fa'i gue mau nanya" Fa'i mengangguk

"Gimana soal uang kalian yang hilang 7 juta kemarin? Udah ketemu?"

"Udah"

"Siapa?"

"Ada, namanya Ivan"

"Gimana ceritanya?"

"Kenapa Lo kepo?"

"Gapapa"

"Hh... jadi, kita berencana kumpul uang buat sumbang ke orang-orang yang membutuhkan. Nah uang yang kita kumpulin itu udah sekitar 18 juta tapi pas besoknya dicek tiba-tiba hilang 7 juta yang artinya tinggal 11 jutaan-"

"Dan dalang dari semua itu namanya Ivan. Dia ngambil uang kita buat operasi mama nya"

Ira melotot kaget "Kenapa dia ga bilang aja? Kenapa harus diem?"

"Nah itu masalahnya, Bryan marah besar pas tau salah satu anggotanya ga bilang kalo mamanya lagi dalam kondisi kritis"

"Terus rencananya gimana?"

"Waktu itu terpaksa ditunda karna butuh uang lagi, tapi lusa udah kita beresin"

"Si Ivan itu gimana?"

"Ya Bryan maafin sih, cuma kemarin sempet diajak main bentar"

"Main?"

"Lo cewe ga bakal paham"

Mereka berdua kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing. Lama terdiam Ira dikejutkan dengan pekikan Fa'i

"Ra, hasilnya bakal keluar"

Ira langsung saja menarik kursi untuk mendekat kearah Fa'i "Siapa yang menang?"

"Ini live, gabisa dicepetin" Fa'i dan Ira duduk sambil menonton live dibenda pipih itu

"TEPUK TANGAN UNTUK BUPATI KITA, BAPAK ARYA SELAMAT ATAS PANGKAT BARU ANDA. SEMOGA BISA MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK UNTUK KAMI PARA MASYARAKAT"

Riuh tepuk tangan terdengar sangat nyaring. Bahkan dari handphone saja bisa Ira rasakan bagaimana ramenya tempat itu

Ira melihat tante Dini dan Dhea yang bersanding disamping om Arya. Wajah mereka begitu sumringah dengan senyum yang tak luntur sejak tadi

Dan lihatlah disana! Wajah papanya dan mamanya yang memaksakan senyuman itu. Ira tau betul senyuman yang dikeluarkan kedua orangtuanya itu palsu, semua itu palsu

Setetes bening meluncur bebas dari natra tajam milik Ira. Fa'i hanya bisa mengelus punggung Ira guna menenangkan sahabatnya itu

Keterlaluan Lo anjing, Lo pake cara licik. Lo mau main kan? Ayo kita main penghianat

"Fa'i gue harus pulang"

"Jangan dulu, gue ga yakin sama keadaan Lo sekarang-"

"Mending Lo tenangin diri Lo dulu, baru pulang"

"Ga! Gue mau pulang sekarang" Ira berdiri dan beranjak begitu saja

"Fine, ayo gue anter" Ira memberhentikan langkah kakinya lalu berbalik kearah Fa'i

"Fa'i, gue bukan anak kecil gue bisa pulang sendiri"

"Tapi ini udah malem Ra"

"Gapapa, Lo pulang aja gue bisa sendiri" Ira kembali berjalan kearah pintu kaffe

DZAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang