Chap 33

82 21 0
                                    

"Jangan salah paham"

"..."

"Haikal cuma nenangin Ira doang" Fa'i menahan tubuh Rama saat tau Rama sedang termakan api cemburu melihat Ira berada dalam pelukan Haikal

Tak lama Ira tersadar atas apa yang sudah ia lakukan dan-

Deg
Setelah melepaskan pelukannya Ira melihat Rama berdiri bersama Fa'i dan Ahmad didepan pintu rooftop dengan tatapan tajam nya

Ira menunduk takut, bayangkan saja ia perempuan sendiri disini. Dan kenapa harus dia yang menjadi objek utama mereka?

Ira berjalan kearah pintu lalu pergi begitu saja

"Lo-"

Bughh...
"Kurang ajar"

Bughh...
"Sialan"

Rama berdiri dari atas tubuh Haikal dengan napas yang memburu. Sedangkan Haikal hanya diam terkapar dalam keadaan telentang tanpa mau membalas Rama

"Gue udah bilang Haikal ga bakal ngapa-ngapain Ira, kenapa Lo masih aja mukul Haikal?"

"..."

Rama mengabaikan ucapan Fa'i lalu kembali mencekam kerah baju Haikal "Hapus rasa Lo itu, Ira cuma milik gue"

"RAMA"

"LO MASIH SUKA IRA KAN?"

"..."

"JAWAB"

"Kalo gue masih suka Ira, gue bakal ngehancurin hubungan kalian dari dulu. Dan gue ga bakal bantu Lo balikan sama Ira waktu itu"

"..."

"Gue udah berusaha hapus rasa ini, tolong Lo bantu gue. Bukan gini caranya"

"..."

"Lo bisa diem aja?"

"..."

"Gue lagi berjuang sendiri, gue tau Ira cinta nya sama Lo. Dan ga mungkin gue khianati Lo ma. Sadar!"

"..."

"Lepasin tangan Lo itu" ucap Haikal sambil menarik tangan Rama menjauh dari kerah bajunya

"Kenapa diem?"

"Maaf" satu kata tulus yang keluar dari mulut Rama

"Gue tunggu traktiran Lo nanti malam" setelahnya Haikal pergi menarik Ahmad meninggalkan rooftop

=====

Ssshhh
"Sial sesak banget"

Huftt
"Please, jangan kayak gini"

Arghhh....

Sore ini Ira hanya seorang diri dirumah, mama papanya entah pergi kemana

Saat sedang menangis tadi tiba-tiba nafas nya sesak. Ira punya penyakit asma sejak kecil tapi jarang sekali kambuh, hanya saat dia sedang kelelahan atau sakit saja barulah sesak nafas nya akan kambuh. Itu semua karna nafasnya yang pendek

Lama menormalkan nafasnya, Ira berdiri mengayunkan kakinya menuju dapur guna mengambil air putih

Drrttt... Drrttt...
Saat melihat ponselnya ia menemukan satu nama tertera dilayar 'Bryan'

"Hallo"

"Ra, Lo dimana?"

"Ada dirumah"

"Sendiri kan?"

DZAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang