"Lo ga mau pulang?"
"Ngusir nih?"
"Bukan gitu, maksudnya emang Lo ga dicariin Mak pak Lo?"
Seharian full Dara menemahi Ira di kaffe, dari tadi memang sudah disuruh pulang. Tapi jawaban Dara slalu 'kalo gue dirumah ga ada temannya' gitu katanya
Dan sampai lah dijam 20.30 sudah lumayan lama lah ya Dara berada di kaffe
Tak lama ada sosok lalaki tinggi dengan masker dan topi yang melekat diwajahnya menghampiri Ira dan Dara
Brakkkk...
"Astaghfirullah" sontak gebrakan meja yang diberikan sosok lelaki berhoodie hitam mengalihkan atensi Ira dan Dara"Gue suka sama Lo! Ga mau tau, Lo harus jadi cewe gue" ucapnya terarah pada Dara
Wait! Suara ini, sepertinya Ira mengenal suara ini. Tapi apa benar
"Siapa Lo?" Tanya Dara geram
Sebenarnya Dara merasakan hal yang sama, ia hafal suara ini milik siapa, tapi apakah mungkin sosok 'dia' menembak nya?
Ia membuka masker juga topi bersamaan, hal itu membuat Ira dan Dara terbelak bersamaan
"Fa'i?" Dara memukul-mukul pelan kepalanya, berharap ini bukan sebuah mimpi. Tapi nyatanya... Ini bukan mimpi
"Iya, ini gue"
"..."
"Jadi pacar gue sekarang" ucap Fa'i seperti tak mau terbantahkan
"Apa?"
"Gue tau Lo ga tuli, gue ga mau ngulang omongan gue. Tinggal jawab ya atau ga"
"..."
"Kesempatan ga datang dua kali Dar. Terima, cepet terima"
"Hitungan ke tiga Lo ga jawab juga, gue anggap Lo nolak gue-"
"Satu... Dua... Ti-"
"IYAAA GUE MAU" tanpa malu Dara berteriak kencang. Takut-takut jika Fa'i sudah mengucapkan 'ga' fikss Fa'i tipekal cowo yang tidak akan mengulangi ucapannya
Ira yakin, jika saja Dara telat mengucapkan 'iya gue mau' Fa'i akan pergi begitu saja
"Oke" ucap Fa'i singkat setelah itu dia mengambil tempat duduk tepat disamping Dara
Ira yang merasa tidak enak hati karna menganggu dua sejoli ini pun beranjak pergi
"Mau kemana Ra?" Tanya Dara
"Kebelakang"
"Ga usah disini aj-"
"Biarin Ira pergi" ucap Fa'i datar tanpa mengalihkan tatapannya dari Dara
"Ya udah gue kebelakang deluan, kalo mau pulang tar info gue aja" setelah mendapat anggukan dari Fa'i dan Dara, akhirnya Ira berlalu begitu saja
Setelah kepergian Ira, tidak ada topik pembicaraan antara Fa'i dan Dara. Hal itu membuat Dara jengah
Dara beranjak lalu menatap Fa'i malas "Gue pulang deluan"
Belum sempat melangkahkan kaki, pergelangan tangan Dara sudah lebih dulu ditahan oleh Fa'i
"Sebentar"
Dara menatap Fa'i tanpa minat. Bagaimana mau minat? Sejak Dara menerima cinta Fa'i tadi, tidak ada satu pun kata yang keluar dari bibir Fa'i. Setidaknya berbicara lah satu dua kata. Tapi Fa'i tidak sama sekali
"Duduk dulu" Fa'i menuntun Dara untuk kembali duduk. Dara hanya pasrah mengikuti Fa'i
"Gue minta maaf"
KAMU SEDANG MEMBACA
DZAKIRA
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Biar afdol bacanya . . . ⚠️ Mengandung kata-kata kasar ⚠️ Ambil sisi positif, buang yang negatif ⚠️ Banyak typo ⚠️ Konflik betebaran . . . "Ramaaaaa..... Tungguin ihh" "Ssttt, jangan teriak-teriak" "Ihh bodo suka-suka gue...