Bali 36

613 73 4
                                    

Hari semakin malam, tak membuat singto dan kris kembali ke kamar. Mereka masih asik dengan obrolan yang romantis.

"Yangg" panggil Singto

"Kenapa?"

"Ada gak yang kamu ingin untuk masa depan?"

Kris menatap singto.

"Aku cuma mau lihat orang yang aku sayang bahagia. Kamu, aji, biang. Kebahagian kalian juga kebahagian aku"

Kris menatap singto.

"Kalau kamu yang?" tanya Kris

"Pengen sama kamu terus, pengen lihat ibu bangga sama aku. Pengen bahagia sama kamu"

"Aku boleh tanya?" tanya Kris ragu

"Tentang sex"

Kris mengangguk, lalu dengan cepat kris menjawab pertanyaan singto.

"Kalau gak mau cerita, gak papa yang"

Singto menggenggam tangan kris.

"Tau gak sih kamu yang, dulu tuh aku gak berani ngajak kamu sex. Makanya aku cari yang lain. Kamu ganti baju depan aku, gimana gak tergoda akunya? Maaf kalau kamu bukan yang pertama buat aku"

"Kok gak pernah cerita yang? Ah gak papa yang, jangan mikir gitu lah"

"Aku gak mau kamu jijik sama aku"

"Kata siapa aku jijik? Jangan jadi anak nakal lagi. Gak suka aku. Kalau kamu sakit gimana?"

"Aku pakai pengaman yang, sama kamu aja aku gak pake. Kalau kamu bisa hamil, mungkin pulang liburan udah hamil kamu yang"

"Heh ngawur kamu. Jangan-jangan kamu udah bikin rencana mau kayak gini?"

"Ketebak banget emang yang? kalau di rumah pasti gak mau. Ada biang sama aji"

"Ada yang kamu sembunyikan lagi?"

"Jangan marah tapi yang"

"Aku pernah mau pake narkoba"

"YANGGGGG"

"Masih mau yang, belum pake. Itu juga karena aku stress kamu jauhin aku"

"Mana ada aku jauhin kamu?"

"Iya, waktu aku dekat sama elrisa"

"Elris yang nyuruh aku jauhin kamu. Bisa-bisanya dia cemburu sama aku"

"Sekarang kamu pacar aku, kayaknya dia dari dulu tau aku suka kamu" ucap Singto

"Eh tapi dia bukan pacar aku, dia cuma teman. Kamu percaya kan yang?"

"Gak tau, males percaya sama kamu"

"Sayanggggg"

"Yanggg, percaya lah"

"Hahahaha iya-iya yang, aku percaya sama kamu" ucap Kris

Kris memainkan pipi singto, kris terlalu gemas dengan pipi singto.

"Yangg, sakit pipi aku. Pipi kamu yang besar"

"Aku gemas sama pipi kamu sing"

Singto menggenggam tangan kris. Kris menatap singto dengan bingung. Singto melepaskan salah satu cincin yang dipakai. Kris bahkan tidak sadar kalau singto memakai cincin.

Lucky I'm in love with my best friend

Singto mulai memasangkan cincin itu ditangan kris.

Lucky to have been where I have been

Singto menatap kris dalam. Senyum singto begitu menenangkan bagi kris. Singto mulai mengacak-acak rambut kris.
   
Lucky to be coming home again.

"Enak ya jatuh cinta sama sahabat sendiri. Mau kemana pun aku pergi balik ke kamu" ucap Singto

"Kamu kapan beli ini cincin?"

"Udah lama, belum berani aja kasih ke kamu. Dijaga cincinnya. Maaf cuma cincin murah"

"Bagus cincinnya, terima kasih"

"Bagus kalau kamu suka"

"Ah ayo kita tidur, besok aku mau jalan-jalan. Kita cuma dikasih seminggu sama biang. Aku gak mau kamu kurung terus di sini"

"Yanggggg, iya maaf"

"Ayo tidur"

Singto menggendong kris menuju ke kamar mereka. Kris menyandarkan kepalanya di pundak singto. Nyaman dirasa kris.

(✿ ♡‿♡) BERSAMBUNG (✿ ♡‿♡)

Bali [ Singto x Krist ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang