Bali 50

605 75 11
                                    

Pagi harinya, kris sudah bersiap dengan pakaiannya. Kris membawa kopernya untuk keluar. Sebelum berangkat, kris mendatangi kamar orang tuanya. Kris membuka pintu kamar orang tuanya. Dilihat ayahnya yang sudah siap dengan pakaian rapi, sedangkan ibunya masih tertidur. Ayah kris segera keluar menemui kris.

"Sudah siap, ayo aji antar ke bandara"

"Gak usah aji, kasian biang kalau aji gak ada nanti"

"Gak papa, ayo. Sebelum biang kamu bangun"

Kris memasukan kopernya ke dalam mobil. Setelah itu memasuki mobil dan duduk di samping kemudi. Selama perjalanan, kris hanya menatap keluar jendela.

Sesampainya di bandara, kris segera turun dari mobil.

"Aji pulang aja ya, kris bisa sendiri"

"Hati-hati kamu"

"Bilang ke biang, kris sayang banget sama biang"

"Iya nanti aji sampaikan"

Setelah itu kris mulai memasuki bandara, di ruang tunggu kris memainkan handphonenya. Membuka ig, namun postingan pertama membuat kris tersenyum.

"Bahagia selalu sing. Sekarang kamu bisa publikasikan pacar kamu, gak kayak kita dulu"

Kris mendengarkan pengumuman bahwa penumpang harus segera memasuki pesawat. Kris mulai berjalan dan menuju pesawat. Sesampainya di pesawat, kris segera duduk dengan tenang. Kris menatap pemandangan luar.

"Selamat tinggal singto, kamu harus bahagia. Maaf selama ini jadi beban kamu. Aku ninggalin semua kenangan kita di bali sing, semoga nanti kalau aku kembali. Kita bisa menjadi teman tanpa perasaan apapun. Aku senang kamu bisa menjadi normal. Aku juga berharap bisa cepat move on dari kamu"

"Terima kasih sing buat kenangan kemarin-kemarin, sekarang kamu bebas. Untuk saat ini biarin aku simpan perasaan ini ya, aku gak mau perasaan ini buat kamu jadi aneh. Aku gak menjauh sing, cuma menjaga jarak biar pacar kamu gak marah"

"Setidaknya kalau gak bisa hapus perasaan ini, aku bisa lega karena gak bisa lihat kamu senyum sama orang lain. Bali jaga singto ya. Aku gak bisa jaga dia lagi. Jangan biarkan orang sakitin dia ya. Jangan biarkan dia terluka"

"Aku pamit singto, biang, aji"

Kris menjeda ucapan lirihnya.

"Selamat tinggal bali, semoga aku bisa kembali dengan keadaan yang lebih baik"

Kris memejamkan matanya. Pusing mendera kepalanya. Pesawat mulai lepas landas, kris pergi dengan perasaan lama, dan mungkin akan kembali dengan perasaan baru.

DIRUMAH KRIS

Ayah kris sudah sampai di rumahnya. Ayah kris melihat istrinya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Kenapa duduk disini?"

"Dari mana kamu?"

"Nganterin kris"

"Ngapain kamu nganterin anak itu? biarin saja dia pergi sendiri"

"Kamu biangnya, bagaimana bisa kamu bilang begitu? kamu nunggu dia butuh waktu. Sekarang kamu lagi hamil, kamu buang kris"

"Dia yang mau pergi, bukan aku yang nyuruh"

"Terserah kamu saja, kris bilang dia sayang kamu"

Setelah mengucapkan itu ayah kris mulai memasuki kamarnya. Berganti baju untuk bekerja. Sedangkan ibu kris, merasakan sedih ketika mendengar ucapan dari suaminya. Benar, seharusnya dia juga ikut mengantar anaknya. Dulu dia menanti kehadiran kris, sekarang? bahkan dia tidak bisa melihat wajah anaknya untuk terakhir kali sebelum berpisah.

(✿ ♡‿♡) BERSAMBUNG(✿ ♡‿♡)

Bali [ Singto x Krist ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang