Bali 63

810 102 17
                                    

Hampir sebulan singto selalu bersama kris. Singto enggan pisah dengan kris, bahkan saat ditinggal kris ke kamar mandi, singto sudah menangis histeris. Saat ini, kris sedang mengantar singto untuk kontrol ke psikiaternya.

"Bagaimana kak niken keadaan singto?" tanya Kris

"Kamu sudah melihatkan perkembangan dia. Lihat tuh sudah senyum-senyum natap kamu"

Kris melihat ke arah singto. Kris menatap malas singto.

"Jadi keadaan singto sudah membaik kak? Kok aku gak yakin dia sembuh. Kayaknya makin parah ini kak"

"Bisa di bilang singto sudah sembuh. Tapi untuk berjaga-jaga singto harus tetap menghabiskan obatnya"

Kris menatap singto.

"Dengar kamu apa yang dibilang kak niken?"

"Eh, emang kak niken bilang apa?" tanya Singto.

Wajah kris sudah mulai memerah menahan emosi. Semakin lama singto semakin menjengkelkan.

"Kamu di suruh habisin obatnya. Jangan dibuang"

"Mana ada aku buang obatnya?"

"Aku tahu singto, ibu sudah cerita"

Singto hanya menunjukkan senyuman menjengkelkan. Kris kembali menatap psikiater singto.

"Terima kasih kak sudah bantu singto buat sembuh"

"Gak usah terima kasih kris. Ini sudah tugas aku. Lagian gampang nyembuhin orang bucin kayak singto"

"Kita pergi dulu ya kak. Selamat bekerja kak"

Singto segera menarik tangan kris. Kris seperti merawat anaknya. Perban di kaki dan tangan kris sudah dilepas. Singto bahkan memainkan jari-jari kris sembari berjalan.

Sesampainya di rumah, singto segera menarik kris menuju kamarnya. Sudah sebulan ini singto menahan kris, bahkan singto meminta izin langsung kepada ibu kris.

"Istirahat sing"

"Nanti dulu, aku mau tagih janji kamu"

"Janji apa?"

"Kris, jangan pura-pura lupa kamu"

"Maaf sing"

"Maksutnya?"

"Maaf, kita ke jalan masing-masing aja. Maaf selama ini aku seperti kasih harapan palsu ke kamu. Kamu sudah sembuh kan? Terus sehat ya. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa lagi. Maaf gak bisa balikan sama kamu"

"Kris kamu bohong, katanya kalau aku sembuh kita balikan. Sejak kapan kris ku jadi pembohong? Jawab aku. Sejak kapan?"

"Sing maaf, aku cuma ingin bantu kamu sembuh. Sekarang kamu udah sembuh. Kita kembali ke jalan masing-masing. Kita gak mungkin bisa bersatu sing. Perlahan cinta kita bakal hilang kok"

"Gak, kita bisa kris bersatu. Kita usaha bersama, jangan tinggalin aku"

"Kita gak bisa maksa takdir sing"

"Bisa, kita bisa kris. Percaya sama aku"

"Maaf ya, anak manisnya kris sehat terus ya. Kris doain yang terbaik buat singto. Semoga kita bertemu di titik terbaik kita ya. Nanti jangan lupa kenalin ke aku, istri kamu"

"Kris, aku gak mau kamu tinggal"

Tangisan singto semakin menjadi.

"Sudah aku bilang, kalau aku gak bisa sama kamu lebih baik aku mati"

"Sing, nyawa bukan buat mainan. Apa yang kita harapkan dari hubungan kita? Kita menentang alam. Aku sayang sama kamu, bahkan aku gak yakin bisa lupain kamu atau gak. Tapi kita harus pisah sing. Kita gak bisa bersatu. Aku pengen kamu bahagia, walau bukan sama aku"

"Siapa yang bilang kita gak bisa bersatu? Aku bunuh dia. Buat apa aku hidup kalau gak sama kamu kris? Buat apa? Percuma aku berjuang sembuh tapi sekarang kamu tinggalin aku"

"Sing tolong ngertiin aku"

"Aku bisa ngertiin apapun tentang kamu. Tapi sekarang aku gak bisa ngerti apa yang ada di pikiran kamu. Buat apa kamu balik kalau kamu buat sakit lagi? Kenapa gak biarin aku mati aja? Gak guna hidup aku"

"Sing jangan bilang gitu"

"Lebih baik aku mati kris"

Singto berlari menuju dapur rumahnya. Singto mengambil pisau yang ada disana. Kris semakin panik melihat singto memegang pisau.

"Sing lepasin itu pisau. Kita bicara baik-baik"

"Bicara apa lagi? Kamu bilang kamu mau ninggalin aku. Tinggalin aja sekarang. Aku juga bakal ninggalin kamu. Bahkan aku juga bakal ninggalin dunia ini"

"Sing lepas itu pisau"

Tanpa mendengarkan permintaan kris. Singto mulai mendekatkan pisau ke arah nadinya. Tangisan singto menggambarkan betapa sakitnya dia saat ini.

"Terima kasih kris, untuk selama ini. Aku sayang sama kamu"

(✿ ♡‿♡) BERSAMBUNG (✿ ♡‿♡)

Bali [ Singto x Krist ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang