09 | CAKAPAR

13.6K 1.9K 133
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR 🌻

SELAMAT MEMBACA 🤸

SELAMAT MEMBACA 🤸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"GAGA-GAGA MOMMY JADWALNYA LATIHAN TAEKWONDO!! COACH FIRMAN BARUSAN HUBUNGI MOMMY." Teriak Feli menggema di seluruh ruangan untuk memanggil kedua putra tampannya.

"OTW MOM." Teriak Raga dari lantai atas.

"Kaki Rangga masih sakit mom sisa turnamen kemarin." Jawab Rangga dengan menuruni tangga

"Alasan doang. Kencan sama Jeje mom, barusan Raga baca roomchat kak Rangga." Ejek Raga.

"Taekwondo kalian termasuk enak loh. Privat! Dan daddy kalian akan marahin mommy kalo kalian nggak latihan sekarang juga."

"Otw-otw." Jawab Rangga dengan menaiki tangga bersiap dengan seragam taekwondonya.

"Mommy menyembunyikan sesuatu dari Raga?" Tanya Raga tiba-tiba pada Feli.

"H-Hah? Apa sayang? Sesuatu apa? Mommy nggak faham maksud kamu."

Raga menatap sang mommy dengan mata memincingnya. "Raga beberapa waktu lalu denger mommy sama daddy bicara masalah masalalu kak Rangga. Masalalu kak Rangga kenapa?" Tanya Raga dengan rasa penasarannya.

"Kak Rangga juga selalu mimpi buruk mom, ia selalu ketakutan dan bangun dalam keadaan keringat dingin saat memimpikan masa lalunya. Kenapa mom?" Lanjut Raga.

Feli berdehem untuk menutupi kegugupannya. "Mommy juga belum tahu pasti Ga, tapi mommy akan bujuk kakak kamu agar mau ke psikologi bareng mommy. Mommy juga khawatir sama kakak kamu."

"Mommy juga tahu kalo kakak kamu selalu mimpi buruk, daddy juga tahu itu." Lanjut Feli.

"Tapi nggak ada hal penting yang mommy dan daddy tutupin kan dari aku?" Tanya Raga memastikan.

Feli menganggukkan kepalanya. "Nggak ada sayang. Dan pesen mommy apapun yang terjadi kak Rangga tetep kakak kamu dan kamu nggak boleh lawan kakak kamu." Nasihat Feli kemudian.

"Kak Rangga emang kakak Raga satu-satunya mom. Dan akan terus kek gitu seumur hidup."

"Kenapa gantengan lo sih daripada gue." Kesal Raga saat melihat Rangga menuruni tangga dengan ransel di bahunya.

"Sama aja kok menurut mommy. Nggak ada yang beda." Sahut Feli dengan menatap Rangga dan Raga bergantian.

"Naik motor atau mobil? Kalo mobil lo yang nyetir." Ucap Raga to the point.

Rangga menoleh. "Kok gue? Enakan lo dong duduk doang. Lo kira gue sopir lo Ga."

Feli memijit kepalanya. Ia sudah tahu pasti kedua putranya ini akan ribut adu mulut sebentar lagi.

RANGGA EBIGA | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang