46 | STATUS

15K 2.4K 332
                                    

VOTE KOMENTAR JANGAN LUPA 😚

SELAMAT MEMBACA 🤸

SELAMAT MEMBACA 🤸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥🔥🔥

"Kamu mau kemana Ngga?" Tanya Narti saat tahu bahwa Rangga kini telah menuruni tangga dengan meneteng koper besarnya.

Hari ini tepat satu bulan dimana Rangga tinggal bersama dengan ibu kandungnya.

Tidak ada perasaan senang maupun tenang sama sekali selama satu bulan penuh Rangga tinggal di kediaman Narti.

Sangat berbeda dengan keluarga yang namanya kini ia bawa hingga membuatnya besar, dikenal semua orang dengan terhormat di kalangan tertentu sekalipun.

"Satu bulan saya disini dan saya akan pulang ke rumah orangtua saya." Jawab Rangga singkat.

"Rumah kamu disini Ngga.. Disini rumah orangtua kamu."

Rangga tersenyum sinis mendengar ucapan Narti, "Saya bermarga Ebiga bukan Ayodya. Dan saya disini tidak memiliki sosok ayah seperti saya punya daddy Rama di Ebiga."

"Keputusan hakim sudah sah bahwa saya anak Rama Ebiga dan Felicya Ebiga maka tempat saya bukan disini."

Melihat mata Narti yang berkaca-kaca membuat Rangga mau tidak mau mengelurkan tangannya untuk berpamitan dan ini baru pertama kali untuknya bersentuhan dengan sang ibu kandungnya.

"Rangga pamit dan semoga anda sehat selalu serta bahagia menyertai anda."

"Salam buat Jeje.. Nasehati dia bahwa pekerjaannya tidak baik."

Narti mengusap air matanya kasar dan mengerutkan keningnya, "Pekerjaan apa? Sejak kapan adik kamu bekerja?"

Rangga mengendikkan bahunya, "Nggak tahu sejak kapan tapi yang jelas kerjanya tidak baik.. Dan Jeje bukan adik saya."

"Kalo begitu saya permisi dan kalo ada waktu luang saya akan main kesini." Lanjut Rangga berpamitan pada Narti lalu pergi begitu saja menuju pintu.

"Rumah ini terbuka 24jam untuk kamu sayang." Gumam Narti saat Rangga mulai menjauh dari pandangannya.

Rangga memasuki rumah mewahnya setelah tiba tepat dimana rumah asalnya, yaitu keluarga Ebiga.

Dengan membawa koper besar dan bibir yang masih terdiam mengamati rumah mewah bahkan sangat mewah yang ada di depannya.

"Gue besar dengan rasa cinta dan rasa sayang disini. Dimana gue nggak tahu lagi harus dengan cara apa gue balas kebaikan mereka semua."

RANGGA EBIGA | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang