47 | MAHAKARYA

13.8K 2K 298
                                    

HALO SEMUANYA :)

GIMANA KABAR KALIAN SEMUA ??

BTW, VOTE KOMENTAR JANGAN LUPA 😚

TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG MASIH SETIA BACA CERITA EBIGA'S :)

TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG MASIH SETIA BACA CERITA EBIGA'S :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥🔥🔥

"Lo kirim video ke Shella beberapa hari yang lalu?" Tanya Rangga to the point pada Raga.

Raga yang awalnya tengah memperbaiki mesin motornya dan mendengar pertanyaan sang kakak dengan cepat mendongakkan kepalanya.

"Video apaan dan video yang mana?"

Rangga mengusap wajahnya, "Lo kalo pinter berlagak bodoh sekarang di depan gue nggak akan mempan dodol."

"Jawab gue! Lo kirim video gue nggak ke Shella?"

Raga tetap tidak mau mengaku perihal hal tersebut. Karena ia sadar bahwa ia tidak melakukan hal itu.

"Ya video apa gue nggak tau anjing!!" Jawab Raga ngegas bersamaan dengan membanting alat bengkel yang tengah ia pegang.

Melihat Raga yang mulai berani menaikkan nada bicaranya membuat Rangga reflek meluncurkan tonjokan keras di rahang sang adik.

"Gue nggak munafik kayak lo kak! Dan gue berani perjuangin cinta gue tanpa gengsi macam lo."

Raga meludah begitu saja di depan Rangga, "Gedein terus gengsi lo dengan alasan pelakor dan anak tiri. Kalo gue mau dan nggak sayang sama lo, mungkin gue bisa habisin lo kak." Ucapnya kemudian lalu pergi begitu saja meninggalkan Rangga.

Rangga sendiri hanya bisa mengusap kasar rambutnya. Dimana ia sadar bahwa semua tidak sejalan dengan mudah sesuai apa yang ia kira dan ia rencanakan selama ini.

Ditinggal Jeje, kedatangan Shella di hidupnya ditambah dengan kenyataan bahwa ia bukan anak kandung dari keluarga Ebiga semakin membuat dirinya hancur.

"Mommy sama daddy mau kemana?" Tanya Rangga.

Feli dan Rama yang berjalan menuju garasi dengan cepat memalingkan pandangannya menatap Rangga.

"Mau keluar sebentar sayang. Kamu mau ikut?" Jawab Feli.

"Daddy harap kamu nggak ikut Ngga.. Daddy sama mommy mau full manjain baby soalnya." Sahut Rama dengan mengusap perut Feli yang mulai membuncit.

Rangga menghela nafasnya pelan bersamaan dengan mengendikkan bahunya singkat lalu menggelengkan kepalanya, "Rangga mau keluar juga, ada urusan." Jawabnya kemudian dan berjalan memasuki rumah.

RANGGA EBIGA | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang