49 | RAMBUT MULLET

7.8K 918 31
                                    

VOTE KOMENTAR JANGAN LUPA ✨

FOLLOW INSTAGRAM :

@finarsky__

SELAMAT MEMBACA 🔥

"Gue denger-denger nih ye bakalan ada pensi buat rayain ulangtahun sekolah kita dan acara utamanya adalah drama, ikutan yuk.." Ucap Reno tiba-tiba yang membuat Zain, Riko dan Ronald memalingkan pandangannya menatapnya.

Berbeda dengan Rangga yang tidak mengalihkan pandangannya dari Shella yang memasuki kantin bersama dengan Fani.

"ADIK KELAS IKUTAN BOLEH?" Sahut Riko cepat setelah menelan pentol baksonya.

"Gue dapet informasi dari ayang gue sih boleh aja asal siswa sekolah sini."

Zain hanya mengendikkan bahunya pelan karena ia memang kurang tertarik dengan hal-hal yang menurutnya aneh, apalagi drama di pensi.

"Gue ngejokiin Rangga deh kali ini.. Biar ada sejarahnya anak kayak Rangga ikutan pensi." Lanjut Ronald kemudian.

"SETUJU GUE!!" Sahut Reno, Zain dan Riko.

Rangga yang awalnya menatap Shella mendadak mengalihkan pandangannya.

"Emang gue anak kayak apaan? Ogah! Gue nggak bisa akting asal kalian semua tahu." Jawab Rangga dengan menatap ke-empat sahabatnya.

"Jangan khawatir bos, pasti nanti waktu latihan kita di ajarin." Sahut Reno.

"ATAU KITA SEMUA BERLIMA IKUT DEH."

"BIAR NGERASAIN SELEKSI."

Zain menggelengkan kepalanya cepat, "Gue nggak minat.. Sumpah."

"Apalagi gue." Sahut Ronald dengan menunjuk dirinya lalu mengalihkan pandangannya begitu saja.

"Tapi gue harus ikut gaes karena gue lagi ngedeketin cewek anak ekstrakulikuler drama dan ini adalah kesempatan gue." Ucap Reno dengan lancar dan tersenyum sendiri membayangkan yang tidak-tidak seperti orang gila.

"Hufttt.. Emang si anak menteri doang yang bisa deketin cewek mana-mana." Ucap Ronald dengan menarik pipi kucing kesayangannya dengan gemas.

Rangga yang tidak menghiraukan percakapan teman-temannya lalu berdiri begitu saja menyusul Shella yang berjalan saja melewatinya.

"Bisa-bisa dia ngelewatin gue gitu aja? Matanya nggak tau apa ada cowoknya disini." Gumamnya kemudian.

Melihat Rangga yang mulai berlari kearah Shella, Reno menatap Riko, Zain dan Ronald bergantian.

"Daftarin Ren daftarin aja." Suruh Ronald yang faham akan maksud Reno untuk mendaftarkan Rangga di acara pensi.

"MAU JUGA."

Zain menarik bahu Riko dengan gemas, "Adek kelas nggak boleh ikut dodol. Udah makan aja." Ucapnya dengan memasukkan gorengan ke dalam mulut Riko dengan penuh.

Dilain tempat, Rangga tengah sibuk mengejar Shella yang semakin cepat melangkahkan kakinya.

"Mata lo kemana sih emang? Lo nggak lihat ada cowok lo disana main abaikan aja." Marah Rangga pada Shella seolah tidak terima.

RANGGA EBIGA | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang