06 | DADDY RAMA

15.9K 1.9K 147
                                    

BACA PART BAWAH DULU BARU INI YA GAESS 🥺

KETUKER 🤢

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR 🌻

PROMOSIKAN JUGA YA? HARUS!!

JANGAN LUPA MAKAN KENTANG 🍟

SELAMAT MEMBACA 🤸

SELAMAT MEMBACA 🤸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Rangga memasuki ruang BK dengan wajah segarnya karena sebelum menuju ke ruang BK, Rangga mencuci mukanya agar terlihat fresh dan tentu saja tetap tampan.

Badan Rangga tersentak kaget saat melihat ada sang daddy dan adiknya dengan seragam sekolahnya berada di ruang BK bahkan duduk manis dan mengobrol asyik dengan pak Budi.

"Rangga kamu duduk disini." Suruh pak Budi untuk duduk di sebelah Raga, adiknya.

"Jadi begini pak, berhubung Rangga sudah disini saya ingin bapak tau aja kebandelan yang dibuat Rangga selama di sekolah."

Pak Budi menyerahkan sebuah buku. "Buku ini adalah buku untuk siswa yang telah melanggar peraturan sekolah dan nama Rangga hampir setiap hari tercantum di buku ini." Lanjut pak Budi menjelaskan pada Rama.

"Bener yang dikatakan pak Budi. Ngga?" Tanya Rama dengan membaca buku pemberian pak Budi yang penuh dengan tulisan tinta merah dan lebih parahnya lagi nama Rangga dan ke empat temannya hampir memenuhi buku tersebut.

Rangga hanya menganggukkan kepalanya dengan kepala yang menunduk menatap sepatu Jordannya.

"Rangga Ebiga! Jawab daddy." Geram Rama menatap Rangga.

Rangga mendongakkan kepalanya. "Iya dad iya. Rangga gabut jadi Rangga sengaja berangkat telat tiap hari." Jawab Rangga.

"Terus kenapa pak ini saya di panggil kesini selain masalah pelanggaran-pelanggaran Rangga?" Tanya Rama pada pak Budi.

"Begini pak saya tadi nggak sengaja melihat leher Rangga ada bekas gigitan bahkan sampai keluar darah walaupun sedikit. Saya takut anak seusia Rangga terjerumus dalam pergaulan negatif dan itu akan membuat masa depannya hancur." Jelas pak Budi.

Rangga yang mendengar penjelasan dari pak Budi segera mengusap lehernya yang masih terasa perih.

"Shella gila! Awas aja lo.." Batin Rangga berteriak tak terima.

"Lo beneran melakukan hal yang iya-iya kak?" Bisik Raga pada Rangga.

Rangga menoleh menatap Raga garang. "Diem." Bisik Rangga tegas.

RANGGA EBIGA | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang