SEQUEL RAMA EBIGA | EBIGA'S 1
[ BISA DIBACA TERPISAH ]
17+ 🔥
[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA, ADA CHAPTER PRIVAT ]
Yasega Rangga Ebiga :
Ketua Geng Motor pecinta kentang bernama Potasium yang bucin akut ternyata masuk dalam cinta terlarang selama 2tahu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔥🔥🔥
PYARR!!
Rangga menoleh seketika saat sadar yang pecah kini adalah botol yang sangat istimewa untuknya.
Botol minum bergambar strawberry yang disilang dan ukiran namanya pemberian Shella beberapa waktu lalu yang sangat ia jaga kini telah pecah begitu saja.
BUGH!!
"ANJING!! LO KENAPA SIH KAK?!!" Teriak Raga tidak terima saat ujung bibirnya di tonjok keras dengan tiba-tiba apalagi hingga menggeluarkan darah.
"ITU BOTOL BERHARGA GUE ASAL LO TAHU?? DAN LO PECAHIN GITU AJA HAA?!!!" Balas Rangga dengan meraih kerah Raga sedangkan Raga sendiri masih sempat-sempatnya tersenyum tipis lalu meludah begitu saja di depan sang kakak.
"DARI SHELLA? IYA?"
"YANG BERHARGA SHELLA ATAU BOTOLNYA?"
"ATAU DUA-DUANYA?!"
Raga menghempaskan tangan Rangga dengan kasar, "UDAH GEDE URUSAN CINTA JANGAN TOLOL, ANJING!!" Ucap Raga keras lalu meraih kunci motornya dan pergi begitu saja entah kemana.
Rangga mengusap wajahnya kasar dan tidak terasa ia meneteskan air matanya bersamaan dengan berjongkok membereskan sisa pecahan botol pemberian Shella yang tidak sengaja dipecahkan oleh Raga.
Sudah beberapa hari ini Rangga tidak bertemu dengan Shella apalagi menghubunginya. Demi apapun, Rangga sangat khawatir tentang keadaannya yang mungkin tengah membawa sang jagoan diperutnya.
Keadaan rumah yang sepi karena Rama dan Feli sedang melakukan perjalanan bisnis ke Berlin membuat Rangga dan Raga selalu bertengkar besar-besaran. Dengan Raga yang selalu menjadi sumber utama alias memancing emosi sang kakak yang labil.
"Kenapa lo pergi ninggalin gue?"
"Kenapa lo pergi dari gue?"
"Kenapa lo nggak pamit sama gue?"
Rangga menuju kamarnya dan mulai menghancurkan kamarnya, seprei yang berantakan, buku-buku yang berceceran hingga pecahan lampu tidur serta kaca dan pajangan keramik lainnya ia hancurkan begitu saja karena putus asa karena Shella.
