21 | MOMMY FELICYA

17.3K 2.7K 1.3K
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR 🌻

PROMOSIKAN JANGAN LUPA 😚

SPAM KOMENTAR JUGA YA GAES 🙏

SELAMAT MEMBACA 🤸

SELAMAT MEMBACA 🤸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Mas Rama kita jelasin hari ini ke Rangga ya, aku tunggu dibawah." Ucap Feli pada Rama dengan berdiri di depan pintu kerjanya.

Rama mendongak menatap Feli lalu melepas kacamatanya.

"Harus hari ini? Rangga udah pulang?" Tanya Rama.

Feli mengendikkan bahunya, ia juga khawatir dengan anak pertama satu-satunya ini yang tidak biasanya jam 7 malam belum pulang padahal jam sekolah hanya sampai jam 4 sore.

"Jelasin hari ini.. Harus!! Dia anak aku ya mas Ram dan harus disini apapun caranya! Kalo kamu nggak berhasil buat Rangga tetep disini kita pisah ranjang."

Rama memelototkan matanya, "Mommy please, kamu gila? Bisa-bisanya pisah ranjang." Geram Rama dengan mengusap pelipisnya pelan dan berdiri menuju pintu tepat Feli berdiri.

"Nggak mau tahu pokoknya Rangga harus tetap disini." Gumam Feli di tengah isak tangisnya.

Rama mendekap Feli erat di pelukannya, "Iya-iya Rangga akan disini, udah jangan nangis lagi." Hibur Rama pada Feli.

"Ancaman aku masalah pisah ranjang nggak main-main ya, pokoknya Rangga harus tetap disini! Kamu tau itu perintah mas Ram?!" Ucap Feli dengan mendongakkan kepalanya menatap Rama.

Cup

Rama mengecup kening Feli lembut, "Aku akan usahain semuanya akan baik-baik aja dan Rangga akan tetap disini."

"Yuk turun kita tunggu Rangga pulang di ruang keluarga." Ajak Rama kemudian.

Feli masih menangis di dada bidang Rama, ia benar-benar tidak sanggup jika harus melepaskan Rangga begitu saja.

Masa kecil Rangga seolah tercetak jelas di ingatannya mulai dari pertama Rangga memanggilnya mommy dan pertumbuhan Rangga itu tak luput dari pandangan mata dalam kesehariannya.

"RAGA HOME!!" Teriak Raga seperti biasa ketika memasuki rumah mewahnya dengan menenteng helm motocrossnya.

Mendengar suara Raga, Feli segera mengusap air matanya kasar lalu berdiri untuk menyambut anak bontot kesayangannya.

RANGGA EBIGA | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang