16.

10K 777 132
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen. Terima kasih.
________________________________________

Malam ini, seluruh anggota geng Argos berada di markas kebesarannya. Mereka akan balap motor melawan geng Pikers.

Menyusun strategi agar bisa menang, namun Ziad sama sekali tak ikut nimbrung dalam masalah ini. Cowok itu sibuk mengisap putung rokoknya.

Yova yang melihat itu pun mendekat ke arah Ziad. "Zi, lo kenapa?" Ia menepuk bahu Ziad pelan.

Akan tetapi, Ziad hanya diam membisu, menatap tajam Aksa yang tengah berkumpul dengan anggota Argos lainnya.

Tanpa sadar, Ziad meremas rokok tersebut. Ia lupa, kalau baranya masih menyala sehingga membuat tangan kirinya terluka.

"ZIAD! Tangan lo!" teriak Yova, membuat Ziad tersadar.

Mendengar teriakan Yova barusan, sontak seluruh anggota Argos menoleh ke sumber suara. Mereka mendekat menghampiri Ziad dan Yova.

"Tangan lo luka!" ucap Yova khawatir.

"Biarin," ujar Ziad datar, ia membiarkan darah mengalir di telapak tangan kirinya.

"Lo kenapa si, Ziad?" Kini Satya yang bertanya.

Tatapan tajam Ziad selalu dilayangkan untuk Aksa. Aksa yang menyadari hal tersebut segera mengangkat suaranya.

"Nggak sekali dua kali ya gue liat lo kek nggak suka sama gue. Kalau lo emang ada masalah sama gue, NGOMONG BANGSAT!!!" Napas Aksa memburu tak beraturan.

Ya, memang sejak tadi, Aksa sudah menyadari bahwa ada yang berbeda dari Ziad. Namun, ia tidak tahu apa yang membuat Ziad menjadi sebenci itu padanya.

Emosi Ziad ikut tersulut, ia bangkit dari duduknya dan langsung memukul wajah Aksa berkali-kali. Tentu, semua orang yang berada di sana terpekik histeris. Terlebih, saat Aksa pun membalas pukulan Ziad.

"Ziad, udah!" tutur Cesario, menengah-nengahi mereka berdua.

"Kalian berdua ini apa-apaan si?!" tanya Gio.

Semua anggota Argos mencoba menghentikan aksi keduanya, namun tidak bisa.

Zia menarik kerah jaket milik Aksa. "GUE KIRA, LO BISA JADI SUAMI YANG BAIK BAGI CIA!" Ia tersenyum getir, lebih tepatnya memandang remeh lelaki yang berada di hadapannya. "Tapi kenyataannya, lo nyakitin dia!!!"

Lagi, Ziad memukul wajah Aksa. Sementara Aksa, ia terkejut setengah mati ketika Ziad berkata seperti itu. Dari mana Ziad tahu kalau dirinya sudah menikah dengan Cia?

"Awas aja, kalau gue ngeliat lo nyakitin Cia lagi, gue nggak segan-segan ngrebut dia dari lo, Anjing!"

Setelah mengatakan itu, Ziad pergi meninggalkan markas, meninggalkan seluruh anggota Argos yang masih mematung di tempat karena ucapannya.

"Apa maksud Ziad tadi? Lo udah nikah sama Cia? Terus hubungan lo sama Luna gimana?" tanya Cesario bertubi-tubi.

"Cepet ke arena balap sekarang!" Bukannya menjawab pertanyaan dari Cesario, Aksa malah mengganti topik. Jadi, mau tidak mau semua anggota Argos mengikuti perintah ketuanya itu.

°°°°°°

Dua geng motor saling beradu. Biasanya, geng Argos-lah yang selalu memenangkan pertandingan ini, akan tetapi malam ini tak seperti biasanya. Aksa melamun, ia tak fokus pada pertandingan.

Sejauh ini, geng Pikers yang lebih unggul. Aksa malah tertinggal di belakang.

Ketika Aksa menyadari kalau dirinya sudah tertinggal jauh, cepat-cepat ia menambah kecepatan motornya hingga bisa menyeimbangi motor dari ketua geng Pikers.

AKSAFA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang