Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen. Terima kasih.
_________________________________________"Ngapain si kalian berdua ke sini? Ganggu aja," ucap Aksa dengan nada suara yang tak bersahabat.
"Niatnya mau ngajak lo ke markas, karena Cesario nggak bisa, dia mau jalan sama Andini. Jadi gue sama Satya ke rumah lo, eh lo juga lagu bermesraan sama istri lo itu," terang Gio.
Memang, teman-teman dekat Aksa sudah mengetahui perihal Aksa yang menikah dengan Cia. Mereka sungguh terkejut setengah mati tatkala mendengar penjelasan Andini jikalau Aksa dan Cia pernah menikah sebelumnya. Dan pernikahan yang mereka datangi beberapa hari lalu adalah pernikahan kedua Aksa dan Cia.
"Duduk dulu, Satya, Gio." Cia mempersilakan Satya dan Gio untuk duduk di sofa ruang TV. Tentu, mereka berdua tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Cepat-cepat keduanya duduk di sofa dengan begitu semangat.
"Mau minum apa?" tanya Cia disertai dengan senyuman ramah.
"Nggak perlu repot-repotlah, Ci. Cukup susu cokelat aja. Dan ... oh ya, gue juga mau nasi goreng ekstra pedas, terus cemilannya jangan lupa dibawa ke sini juga ya."
Mendengar penuturan Satya barusan, Aksa langsung menabok kepala lelaki itu. "Lo kira di sini restoran? Ditanyain mau minum apa, dijawabnya malah kek mau pesen makanan!"
Aksa pun menolehkan pandangan ke arah Cia. "Kasih mereka berdua air minum bekas cucian piring aja, Ci."
Sontak, kedua mata Satya dan Gio membulat sempurna. Teman laknat, dua kata itu sepertinya pantas disematkan untuk Aksa.
"Anjir!" umpat Satya. "Tega banget lo sama kita, Sa. Di mana hati nurani lo?" Ia mulai berbicara sedramatis mungkin.
Sementara Gio, ia mendekat ke arah Satya, lantas segera memeluk Satya dan menepuk pelan punggungnya. "Lo yang sabar."
"Nggak! Gue nggak bisa diginiin!"
"Mulai lagi," gumam Aksa seraya memutar kedua bola matanya malas.
Sementara Cia yang sejak tadi diam, kini mulai membuka suaranya. "Udah, udah! Kalian berdua tunggu ya. Gue bakalan buat nasi goreng spesial ekstra pedas untuk kalian. Jadi, jangan pulang dulu." Cia berucap sembari tersenyum manis ke arah Satya dan Gio.
"Loh, Ci. Kok gitu si?! Kenapa kamu turutin kemauan mereka?"
"Udah, nggak papa. Mereka kan tamu di sini, tamu adalah raja."
Mendengar penuturan Cia barusan, membuat Satya dan Gio semakin besar kepala.
"Ya, ya, terserah kamulah!"
Akhirnya, Cia pun berjalan menuju dapur untuk membuatkan nasi goreng tersebut.
Beberapa menit kemudian, Cia datang dengan membawa nasi goreng yang ia buat. "Nasi gorengnya udah jadi. Silahkan dimakan."
"Wah, makasih ya, Ci. Nggak sia-sia gue ke sini, bisa dapet makan gratis," ucap Satya langsung menyantap makanannya.
"Loh? Aksa nggak dibuatin?" tanya Gio merasa bingung, karena Cia hanya membawa dua piring nasi goreng.
"Dibuatin dong, bentar." Akhirnya, Cia berjalan kembali menuju dapur. Sepersekian detik setelahnya, barulah ia membawa sepiring nasi goreng dengan bentuk love di sana.
"Cuma satu? Bentuknya love lagi."
"Iya, gue sama A' Aksa makan satu piring. Iya kan, A'?"
Senyum di wajah Aksa perlahan mengembang tatkala melihat wajah cantik istrinya. Ia mengangguk mengiyakan. "Mau aku suapin?"
"Iya," jawab Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSAFA (End)
Teen FictionTentang cinta yang tak semestinya mendera hidup kita. -AKSAFA °°°°°° Perjodohan, satu kata yang amat sangat dibenci oleh Aksafa Daniel Adijaya. Hidupnya terasa dikekang dan tak ada jalan keluar untuk lari dari perjodohan tersebut. Rasa sayangnya seb...