P R O L O G

369 27 6
                                    

Haii

Terima kasih sudah bersedia membaca! Di sini, Saturnus rombak beberapa bagian agar terasa lebih nyaman.

Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak. And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca.★

So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎

"Gak mau, Saira mau sama Bunda," ujar seorang gadis kecil di lorong rumah sakit. Dia, Saira yang berusia 9 tahun.

Anak itu, matanya merah dan berair. Tangan kecil Saira terus berontak berusaha lepas dari pelukan sang ayah. Candra, pria satu anak itu berusaha menenangkan putri kecilnya.

"Saira, dengarin ayah dulu nak," pintanya lembut, dan Saira mulai berhenti memberontak.

"Bunda sudah ketemu sama kakak dan satu saat nanti Saira bakal ketemu lagi sama Bunda. Kamu 'kan masih punya ayah disini. Okey?"

"Kapan? Kapan Saira ketemu bunda sama kakak lagi?"

"Nanti kamu juga tau sayang." Candra mengelus lembut surai legam Saira.

Seorang opsir polisi mendekati keduanya. Dia berdiri di hadapan Candra.

"Pak Candra, anda harus ikut kami ke kantor polisi." Candra mengangguk, ia tersenyum ketir pada Saira.

Semetara Saira sendiri kebingungan, ia masih tidak paham kenapa Candra ikut dengan polisi. Mengapa tangan Candra dipakaikan borgol? Yang ia tahu, ayahnya sangat baik.

••☆••

"MAMA!" Teriakan anak laki-laki berusia 11 tahun itu menggema pada seisi rumah.

Dewi, ibu dari anak laki-laki itu tergeletak dilantai dengan berlumuran darah. Pecahan vas menancap pada kepala Dewi. Bau amis menyebar memenuhi ruangan. 

Marel segera berlari mengambil ponsel milik Dewi di atas nakas. Ia mengetik nomor telepon polisi untuk meminta bantuan. Namun, sebelum ia berhasil menghubungi polisi seorang pria merebut ponsel itu.

Pria dengan topeng dan tongkat baseball itu, menyeret Marel keluar ruangan. Sampai di luar, pria itu mehempaskan Marel hingga terjatuh di tanah. Pria itu melepaskan topeng lalu menunjuk wajah Marel menggunakan tongkatnya. Kemudian berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Marel.

"Hei nak, ibumu itu dengan berani beraninya menamparku. Selain itu, dia juga hebat dalam bermain belakang. Maka dia pantas mendapatkan itu. Jangan sekalipun kau melapor pada polisi. Oh dan ya, ibumu itu yang membuat istri dan anakku mati. Bukan hanya ibumu tapi ayahmu juga."

Pria itu lalu berdiri, kembali memasang topengnya.

"Kuharap kau tidak sebrengsek orang tua mu," gumam pria itu sebelum akhirnya pergi meninggalkan Marel yang terluka. Luka fisik dan hatinya.

Saira Alvia Darrena, gadis kecil yang ditinggal tiada oleh kakak dan ibunya. Juga sang ayah yang pergi menghilang entah kemana dan tidak pernah kembali. Anak itu tumbuh menjadi seorang gadis berparas cantik dan menawan. Seorang dengan pribadi yang ramah, baik, juga ceria. Bibirnya seolah tidak pernah lelah untuk mengukir lengkungan senyum yang manis. 

Marel Zayn Alwaritzi, anak laki-laki yang tumbuh menjadi pribadi tidak mengindahkan hal yang terjadi di sekitar. Sejak kematian ibunya beberapa tahun silam. Dimana ia pernah bertemu dengan pelaku pembunuhan keluarganya sendri. Sedangkan sang ayah yang selalu saja sibuk dengan pekerjaan hingga lupa untuk kembali. Entah kapan terakhir kali ia pulang, tapi yang jelas itu sudah sangat lama.

Dan ini tentang dua insan yang sama sama sendiri. Rasa benci akan ditinggalkan, kesepian, penghianatan juga janji tanpa kepastian. Ini tentang mereka, cinta, dan dendamnya.

~•••~

Hwang In Yeop
as
Marel Zayn Alwaritzi
18 y.o

Han Ji Hyun
as

Saira Alvia Darrena
17 y.o

Hai semuanya!🖐
Aku kembali!

Oh iya, sekarang latar pertokohnya berbeda dari sebelumnya ya. Kenapa? Alasannya untuk kenyamanan dalam membaca. Tidak seluruhnya berubah, hanya bagian saja.

Terimakasih telah bersedia membaca karya Saya. Cerita ini dalam tahap revisi, mungkin tidak sepenuhnya dapat perbaikan secara maksimal. Namun, sebisa mungkin berusaha agar cerita ini bisa menjadi lebih baik lagi.

Jangan lupa follow:
Ig: ur_saturnn & rsydaaull
Tiktok: wp.ur_saturn
Wattpad: ur_saturn
Twitter: rsydaaull
Youtube: ur_saturn official

Sekian terima kasih❣

REVENGE: If You Loved You Lose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang