Part 16
|| Revenge ||
★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★
So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎
Mina sampai di rumah dengan selamat, meskipun terdapat beberapa luka gores dari pecahan kaca dan tali yang mengikat tangannya. Marel yang saat itu sedang menonton televisi menoleh dengan terkejut.
"Heh, abis ngapain itu?"
"Habis nolong naga tenggelam kak."
"Hah?"
"Udah ah, capek. Mina ke kamar duluan bye!"
Marel mengangkat bahunya tidak peduli. Ia kembali menonton televisi, sampai satu suara mengalihkan perhatiannya.
"Malam Ra."
"Malam Arel. Langsung aja ini aku cuma mau konformasi dikit."
"Konfirmasi?"
"Iya, yang ngirim paket berisi Revolver sama Desert eadge ke rumah ku bener dari kamu?"
"Revolver? Aku gak ngirim itu."
"Lah terus siapa kalo gitu? Di paketnya ada surat dan di surat itu tertera "Salam, Arel" gitu."
"Serius aku gak ngirim."
"Masa? Terus ini dari siapa?"
"Sekarang kamu istirahat aja, ini biar aku aja yang urus."
"Okey."
Panggilan terputus, dalam pikiran Marel hanya ada satu nama yang menjadi kemungkinan menjadi pelaku.
"Mina! Kamu yang kirim paket Revolver buat Saira kan? Ngaku!"
"Haha ampun kak!"
••☆••
Marel baru saja menaiki motor kesayangannya, namun dering ponsel terpaksa menarik perhatiannya. Nomor tidak di kenal yang menelpon. Karna penasaran, Marel menjawab panggilan tersebut.
"Halo?"
"Oh halo, ini bener Marel kan?"
"Iya, sorry lo siapa?"
"Ini gue Gio. Lo bisa ke rumah gue bentar gak? Ni si Lana ngotot banget pengen berangkat sama lo."
"Anjing, ogah gak mau gue."
"Ayolah, sekali ini aja. Lagipun gue punya sedikit petunjuk tentang pembunuhan ibu lo tujuh tahun lalu."
"Ck, yaudah iya tunggu bentar!"
Panggilan di akhiri oleh Marel, laki-laki itu kemudian menggunakan helmnya lalu pergi ke rumah Lana. Mengingat bagaimana si pembunuh bertemu dengan Marel saat itu, rasanya begitu menyebalkan. Topeng dan tongkat baseball yang berlumuran darah masih bisa ia ingat dengan jelas.
Pembunuh itu cukup pintar, tidak meninggalkan jejak apapun selain menyisakan ingatan dalam memori Marel. Namun sayangnya, Marel tahu jelas siapa pembunuhnya tetapi ia tidak tahu di mana keberadaan sosok gila itu. Dewina, sang ibu terbunuh dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Dan pada saat itu, ayahnya tidak datang ke pemakaman. Justru kembali dengan seorang anak laki-laki yang kini menjadi adiknya, dia Melvino.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE: If You Loved You Lose [END]
Misterio / SuspensoPembalasan dendam berbalut egois dalam diri mampu menghancurkan banyak hal. ••☆•• Tragedi kala usia belia yang menimpa Matel dan Saira bertahun-tahun lalu. Marel harus menerima kematian sang ibu dengan mengingat wajah pelaku pembunuhan. Sementara S...