Part 24
||Revenge||
HALO! SELAMAT MALAM SEMUA, kangen gak? Kangen dong! Harus. Hadir gak nih?
★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★
So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎
Kejadian tadi malam benar-bener di luar dugaan. Bahkan sepulang dari festival, Saira kembali mendapat sebuah pesan tertulis jelas di cermin. Tulisan berwarna merah berbau amis yang menyeruak.
Pesan yang di tulis dengan darah segar, mampu membuatnya terkejut setengah mati. Di rumah tidak ada siapa pun. Pak Andi beserta keluarga tengah menginap di rumah ibu dari pada bu Tresna. Pesan tersebut bertuliskan:
Semua milikku yang kau rebut dari ku, akan ku rebut kembali dengan mengambil milikmu. Jika aku tidak bisa mendapatkannya, kau juga tidak. Satu hal yang harus kau turuti dariku, hentikan drama menyebalkanmu ini. Aku muak!
Malam itu, Saira masih menanggapinya dengan santai. Namun ketika pagi hari saat hendak berangkat ke sekolah, Saira merasa terus ada yang mengawasi. Benar-benar memantau sesuatu dari jarak yang jauh.
Hal itu tidak ia ceritakan kepada siapa pun. Mau sahabat, bahkan sang pacar. Bahkan saat sudah sampai di kelas, pikirannya masih melayang pada pesan di cermin itu. Sampai ketika tepukan di bahu menyadarkan Saira.
"Lu kenapa? Dari tadi bengong terus," heran Aya. Sekelibat tersemat rasa khawatir pada sahabatnya itu, cukup jarang jika Saira tiba-tiba tidak banyak berbicara.
Aya hanya mendapat gelengan dari gadis itu. Mau bagaimana juga, Aya tidak bisa memaksakan Saira agar berbicara jujur tentang keadaannya saat ini. Jika ia tidak mau, maka Aya akan menunggu sampai satu saat membicarakannya langsung.
Suara gaduh dari kelas ini sangat mendominasi. Namun suara-suara aneh bermunculan dari earphone yang dipakai Saira. Lagu yang ia putar tiba-tiba terhenti. Suara merdu perempuan terdengar setelahnya. Saira membuka ponselnya dan tertera dilayar tidak ada playlist miliknya satupun yang di putar.
Apa earphone ini tersambung dengan ponsel siswa lain? Pikirnya mencoba tenang. Dipertengahan lagu, tanpa dapat di prediksi terdengar bisikan berupa, "Dua burung bertengger pada ranting di tanggal 7." Tanpa tahu apa maksudnya, playlist miliknya kembali diputar.
Bisikan itu terdengar sampai 5 kali. Begitu playlistnya diputar, Saira mengedarkan pandangan ke seluruh ruang kelas. Siswa-siswi sibuk membuat kegaduhan dengan bernyanyi-nyanyi secara heboh, melakukan perdebatan hanya karna sebuah pertanyaan "Pant*t itu ada satu atau dua?"
Ada juga di antara mereka yang memberikan penilaian tentang sikap seseorang atau dengan kata lain ghibah. Beberapa ada yang tidak peduli dan lebih menuruti kehendak jiwa tidurnya. Tidak ada yang dapat di curigai di kelas. Pandangan Saira beralih keluar.
Berniat dengan mencoba menenangkan pikiran, namun yang di dapat sebuah pertanyaan. "Siapa yang bersembunyi di belakang pohon?" Itu yang ia pertanyakan. Sebelumnya ia melihat seseorang tiba-tiba bersembunyi di balik pohon rindang yang berada tak jauh di luar dekat kelasnya.
Waktu terus berganti dan kini jam istirahat, di mana para murid keluar dari kelas. Begitu pula dengan tiga gadis yang sudah kita kenal sebelumnya, Aya, Syasa, juga Saira. Seperti hari-hari biasanya, mereka bertiga pergi ke kantin untuk sekedar membeli makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE: If You Loved You Lose [END]
Mystery / ThrillerPembalasan dendam berbalut egois dalam diri mampu menghancurkan banyak hal. ••☆•• Tragedi kala usia belia yang menimpa Matel dan Saira bertahun-tahun lalu. Marel harus menerima kematian sang ibu dengan mengingat wajah pelaku pembunuhan. Sementara S...