Part 25
|| Revenge ||
Dor! Gak kaget ya? Pasti.
★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★
So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎
Sampai di komplek perumahan Saira. Terdengar ledakan kencang disusul kobaran api dalam gelap malam. Warga di sana berhamburan keluar rumah melarikan diri. Takut adanya ledakan lain. Marel kembali menjalankan mobil masuk ke dalam komplek.
Jarak 100 meter dari barat rumah Saira berdiri dengan mata berkaca-kaca. Gadis itu segera berlari ke rumah yang ia tempati dengan keluarga pak Andi. Baru sampai di depan gerbang, Marel menahannya untuk tidak masuk.
"Udah, Ra. Biar tim pemadam aja, ya?"
"Tapi–"
"Yakin, mereka baik-baik aja." Ledakan sebelumnya berasal dari kediaman mereka. Khawatir, takut, panik, menjadi poin perasaan si gadis saat ini. Baru tadi sore pikirannya tenang, kini dilanda kekhawatiran.
"Ira!" Suara itu terdengar tak asing, Saira menoleh lalu mendapati Teh Tias dengan Queenzy di gendongannya yang tengah menangis.
"Teh Tias," gumamnya.
"Ra, kamu teh kemana aja? Kasian Jie sendirian. Jadi dititipin ke Teteh," ujar Tias.
"Ibu sama Bapak?"
"Teteh juga gak tau kalau ibu sama bapak kamu kemana. Mereka gak bilang, cuma mau nitipin Jie aja sama Teteh."
"Rumah kosong kan?" tanya Saira lagi meski yang ada dipikirannya suatu hal negatif.
"Mungkin iya, tapi kata beberapa warga lain. Ada yang kejebak di sana. Gak tau siapa," jawab Tias yakin.
Saira kembali menatap rumah yang kini terlahap si jago merah. Kemungkinan besar tidak ada barang yang masih bisa di selamatkan. Salah satunya pakaian, buku, dan dua barang penting yang ia simpan di dalam lemari.
Dalam tatapan yang penuh gurat khawatir, takut, dan marah, Saira berjanji pada dirinya sendiri. Siapa pun yang menjadi penyebab hancurnya kediaman Pak Andi dan keluarga, ia siap membalas dengan yang lebih buruk. Dalam artian, ia rela mengotori tangannya dengan cairan berbau amis warna merah pekat milik si pelaku peledakan.
Mungkin pihak berwajib mengatakan bahwa penyebab berasal dari beberapa hal yang rusak dalam rumah. Namun Saira yakin, semua itu hanya sebuah alibi. Tidak ada kata benar dari alasan tersebut. Hanya sebuah ujaran yang di hasilkan dari todongan uang.
••☆••
Pagi yang baru untuk mengawali hari. Mulai saat ini Jie dan Saira akan tinggal dengan Candra. Meski jarak dari rumah cukup jauh dengan sekolah, tidak masalah baginya selama ia bisa memantau pertumbuhan Jie dan kesehatan Candra yang memulih secara langsung.
Hari ini gadis berusia 16 tahun itu berniat kembali ke kediaman pak Andi yang semalam terbakar habis. Saira pergi dari rumah dengan berbekal uang dan ponsel. Tidak membawa senjata apapun, termasuk Revolver dan Desert Eagle yang di berikan oleh Marel untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE: If You Loved You Lose [END]
Детектив / ТриллерPembalasan dendam berbalut egois dalam diri mampu menghancurkan banyak hal. ••☆•• Tragedi kala usia belia yang menimpa Matel dan Saira bertahun-tahun lalu. Marel harus menerima kematian sang ibu dengan mengingat wajah pelaku pembunuhan. Sementara S...