02 || Revenge

138 14 2
                                    

Part 2

|| Revenge || 

★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★ 

So, happy reading bestie!

▪︎

▪︎

▪︎

Disela-sela pekerjaannya seba
Pagi ini, Saira bangun terlambat. Membuatnya terburu-buru untuk datang ke sekolah. Sampai di halte bus dengan nafas yang tersengal-sengal, Saira tampak kecewa karna bus yang biasa ia tumpangi sudah lewat. Dan bus berikutnya sampai sekitar 15 menit lagi.

Waktu menunggu dan lama perjalanan tidak akan cukup dengan waktu yang tersisa sebelum gerbang di tutup. Lari? Oh tidak, itu membutuhkan energi yang cukup besar juga waktu yang lebih banyak. Di tengah kepanikannya itu, seorang pengendara motor kawasaki ninja H2R berhenti tepat di hadapan Saira.

Laki-laki itu membuka kaca helm full facenya. "Ra, naik!" Saira mengangguk cepat kemudian menaiki motor itu.

Laki-laki itu menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi, jarak dari sini sampai srkolah memang cukup jauh. Meski takut karna dibawa kebut-kebutan, Saira tidak berpegangan. Ia belum terlalu dekat dengan laki-laki ini.

Hanya membutuhkan waktu 10 menit, keduanya sampai di SMA Laskar. Saira turun dari motor dan sedikit merapikan penampilannya. Marel melepas helm fullfacenya itu kemudian bersandar pada motor andalan miliknya.

"Makasih kak, kalo gak ada kak Marel aku mungkin telat. Sebagai gantinya istirahat nanti aku beliin kakak makanan. Kalo gitu aku pergi duluan kak." baru saja satu langkah, Marel menarik tangan Saira menuntun gadis itu menghadapnya.

"Jangan makanan, cukup lo jadi pacar gue aja."

"Tapi aku udah punya pacar kak."

"Gue tau, dan gue gak peduli." senyum kecil terbit dibibir Marel, Saira diam ia tidak tahu harus melakukan apa.

"Pacar aku adik kakak sendiri loh, aku gak mau ngancurin hubungan saudara kalian."

"Saudara? Itu gak ada Saira. Saudara macan apa yang ninggalin kakaknya ketika diculik," gumam Marel kecil pada kalimat terakhirnya. Namun karna jarak Saira dan Mazrel cukup dekat maka ucapan Marel bisa djidengar Saira dengan jelas.

"Maksud kakak?"

"Lupain, intinya sekarang lo punya gue." Marel pergi meninggalkan Saira yang masih dipenuhi pertanyaan.

Saira pikir, itu hanya bualan semata. Nyatanya apa yang dikatakan Marel bukan sekedar main-main.

••☆••

Vino mendatangi Saira dan duduk di bangku yang terletak di depan Saira. Ia menghadap sang gadis yang terngah fokus membaca buku. Senyumnya terbit seketika, walau hanya dengan menatap lamat pahatan wajah gadis didepannya.

"Kenapa kesini Vin?" tanya Saira tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Emang gak boleh gitu nemuin pacar pagi-pagi."

"Bukan gak boleh, tapi udah mau bel lho ini. Langsung aja kenapa Vin?" Saira menutup bukunya dan memutuskan untuk fokus berbicara dengan laki-laki dihadapannya itu.

"Pulang sekolah kita jalan yuk," ajaknya.

Tanpa pikir panjang, Saira mengangguk. Membuat senyum Vino terukir pagi ini untuk kedua kali karna Saira. Ia lantas bangkit dan mengusak rambut Saira sebelum akhirnya pergi ke kelasnya sendiri.

REVENGE: If You Loved You Lose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang