Part 13
|| Revenge ||
Hi bestie, saya kembali
★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★
So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎
Hari masih 09.30 pagi, Saira tengah berbaring di sofa dan sibuk bermain ponsel. Ia baru saja selesai mengurus Queenzy. Dan anak itu kini asyik bermain dengan mainannya. Sementara suara ribut terus terdengar dari televisi yang di biarkan menyala.
Jika hari-hari biasa, Queenzy selalu di titipkan di daycare berhubung hari ini Saira tidak bersekolah jadilah Jie bersamanya. Bel rumah berbunyi, yang di tunggunya telah sampai. Sosok yang semalam mengatakan akan mengantar barang yang kemungkinan menjadi petunjuk pencarian Candra kedepannya.
Saira segera berlari ke depan rumah, Aya telah berdiri di sana. Dengan sebuah kotak panjang ia pegang. Setelah mempersilahkan Aya masuk, kotak tersebut di letakkan di hadapan Saira.
"Serius ini Ay?"
"Iyalah Ra, ya kali bohong."
Saira terkekeh pelan kemudian berucap, "Yaudah gue buka nih ya." Aya mengangguk setuju.
Kotak itu terbuka, di dalamnya terdapat dua barang yang menurut Saira tidak meyakinkan berhubungan dengan hilangnya sang Ayah. Sebuah baseball bat dan topeng berwarna navy di bagian kanan dan hitam pekat di bagian kirinya.
Gadis itu menatap sahabatnya yang duduk tepat di hadapan. "Kok gue gak yakin ada hubungannya? Setahu gue, Ayah gak punya topeng sama baseball bat gini," ujar Saira tak yakin.
"Tau dah, kata bang Gio dia dapet dari ayah lo langsung Ra."
"Tapi bang Gio kenapa bisa deket sama Ayah? Ayah bukan tipe orang yang gampang percaya gitu aja sama orang lain."
"Gue udah sempet nanya soal ini. Dan katanya, dia itu temen deket kakak lo Ra. Ya kek orang pdkt-an tp gak jadi-jadi. Bang Gio nya terlalu denial!"
"Oh," jawab Saira singkat.
"Yaudah deh Ra, gue mau jalan sama masa depan yang cerah." Saira merengut bingung, "Gimana-gimana?"
"Mau jalan sama calon mantu bapak saya! Yang tidak lain adalah ayang Satya Prawira!"
"Jadi juga lu akhirnya sama dia, haha."
"Huuh, doa-in bisa sampe pelaminan!" Setelahnya, tanpa sepatah kata apapun lagi Aya melenggang pergi.
"Masih kelas 10 heh! Legal juga belom lu! Jan halu, Satya belum tentu mau sama modelan kayak lo!" Saira sedikit berteriak.
Baru saja Saira hendak membereskan barang dari Aya, dering ponsel lebih dulu merebut perhatiannya. Sempat ia abaikan namun panggilan suara itu terus bermunculan tanpa henti. Seolah memaksa dirinya menjawab panggilan.
"Ya halo?"
"Benar ini dengan Saira?"
"Ya benar, ada keperluan apa?"
"Saya salah satu staf di SMA Atmajaya. Bu Tresna tadi sempat terkena pukulan di bagian kepalanya saat melerai bullying dari Cia pada Mina. Anak kelas X IPA 2. Bisa anda datang menjemput bu Tresna? Hari ini beliau di perbolehkan pulang lebih cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE: If You Loved You Lose [END]
Gizem / GerilimPembalasan dendam berbalut egois dalam diri mampu menghancurkan banyak hal. ••☆•• Tragedi kala usia belia yang menimpa Matel dan Saira bertahun-tahun lalu. Marel harus menerima kematian sang ibu dengan mengingat wajah pelaku pembunuhan. Sementara S...