REVENGE: If You Loved You Lose [END]

15 || Revenge

Part 15

|| Revenge || 

★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★ 

So, happy reading bestie!

▪︎

▪︎

▪︎

Motor milik Saira berhenti sekitar lima puluh meter sebelum rumah Cia. Mina turun dan segera melepas helm yang ia gunakan. Di ikuti Saira setelahnya. Baseball bat yang di pegang Mina di serahkan kembali pada sang pemilik.

Rumah mewah itu sudah terlihat gelap gulita. Pas sekali sedang ada pemadaman listrik. Mina yang sebelumnya telah meretas sistem cctv kini juga tidak terlalu memikirkan karna aliran listrik tidak mengalir.

Kedua gadis itu berjalan dalam kesunyian. Bodohnya, mobil itu terparkir apik di trotoar. Jadi, mereka tidak perlu kesukitan memanjat pagar untuk masuk kediaman Cia.

Mina tampak sangat semangat malam ini, dirinya telah muak dengan semua tingkah sombong dan menyebalkan Cia di sekolah. Ia bisa menerima jika hanya dirinya yang di tindas, tetapi kenyataan bahwa Cia juga menindas orang-orang kalangan bawah seenaknya.

Rumah itu tampak sangat sepi, entah kemana perginya para penghuni. Tapi setelah di cek beberapa kali, para penjaga di sana juga tidak ada. Mungkin saja keluarga itu tengah mengadangan acara di luar rumah. Namun rasanya tidak mungkin meninggalkan rumah sebesar dan semewah ini kosong.

"Mau bertaruh?" tanya Saira pelan.

"Baiklah ayo kita bertaruh!" terima Mina.

"Aku bertaruh kita akan menghajar pasukan mereka yang saat ini tengah bersembunyi."

"Dan aku bertaruh, kita akan di kejar para penjaga bahkan menggunakan senjata api. Pasti seru!"

"Ya, kita lihat saja nanti. Kita mulai?" Mina mengangguk setuju.

Saira berdiri di bagian kanan mobil sedangkan Mina di bagian kiri mobil. Dengan tempo gerakan yang hampir sama, keduanya mengayunkan alat pemukul yang mereka bawa dan menargetkannya pada kaca spion.

Crack!

Kedua spion mobil terlepas retak begitu saja. Masih terlalu awal untuk berakhir, kedua gadis itu kemudian beralih pada kaca, bahkan body mobil tersebut.

Craang!

Dugh!

Seluruh kaca mobil pecah, body mobil juga beberapa langsung tampak penyok. Tanpa di duga-duga, Mina naik ke atas cap mobil. Melompat-lompat dengan riang di atasnya. Sementara Saira gadis itu membocorkan ban mobil dengan paku.

Mina masih saja asyik melompat-lompat di atas mobil. Sesekali tongkat besi yang ia pegang di hentakkan ke bawah menyababkan cap mobil atas Cia retak dan hancur.

Tiba-tiba rumah besar itu kembali bercahaya. Beberapa penjaga mulai keluar rumah dan mendapati Saira juga Mina baru saja selesai menghancurkan sebuah mobil milik tuan mereka. Seorang pria yang kemungkinan menjadi pimpinan dari mereka berseru meminta pasukannya menangkap Saira juga Mina.

Kedua gadis berusia enam belas tahun ini langsung saja berlari kembali ke tempat motor Saira terparkir. Para penjaga itu menggunakan senjata api menembakkannya ke langit sebagai peringatan. Saira mengambil sebuah tali yang ia dapat dari mobil Cia sebelumnya.