Part 11
|| Revenge ||
Ada beberapa yang belum diperbaiki, harap di maafkan saya agak sibuk:"
★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★
So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎
Malam ini, sesuai janji Marel datang menjemput Saira berniat membawanya pergi untuk sekedar berjalan-jalan. Gadis itu telah mengenakan kaos hitam polos dibalut dengan jaket denim putih, celana panjang berbahan jeans, dan sepatu sneakers.
"Cie, mau ngedate ya?" goda Tresna ketika masuk ke dalam kamar Saira.
"Apa sih bu, Jalan doang."
"Haha iya deh, sana pacarnya udah nungguin tuh," ujarnya lagi.
"Bu," rengek Saira berisyarat meminta berhenti.
"Pacarnya kan? Tadi ibu nanya, pacarmu katanya."
"Ya iya sih tapi, akh udah deh Darre pergi dulu." Setelah cium tangan, Saira melangkahkan kaki keluar rumah.
"Iya, hati-hati nak." Dari luar sana, Saira memberikan "okey sign" dengan tangan yang satu memegang helm. Barulah selepasnya, ia memakai helm tersebut.
Motor milik Marel itu melaju di jalan dengan kecepatan tinggi. Menyalip kendaraan lain beberapa kali ia lakukan. Angin dari dinginnya malam menyelimuti. Bintang-bintang mengeluarkan cahayanya yang indah di langit yang gelap.
Dua puluh menit berlalu, akhirnya mereka sampai di tujuan. Saira turun dari motor dan langsung melepas helm yang ia pakai. Menurut rencana Marel, setelah makan malam ia akan kembali membawa Saira ke bukit. Bercerita tentang kehidupan mereka sembari memandangi langit penuh bintang.
Ketika baru saja hendak masuk ke dalam restoran, seseorang tanpa sengaja menabrak Saira. Hingga kaos yang ia kenakan basah karena terkena tumpahan minuman dari si penabrak.
Marel yang melihatnya langsung terbawa emosi.
"Jalan liat-liat dong!" pekiknya.
"Maaf, gue gak sengaja."
"Sengaja gak sengaja lo harus tanggung jawab bego! Laki bukan lo?" Marel mulai naik pitam, demi mencegah keributan Saira memncoba menenangkan Marel.
"Gapapa mas, tapi lain kali hati-hati. Mas bisa pergi sekarang," ujar Saira.
"Ra!"
"Apa? Udah, gak usah marah. Aku gapapa, nanti tinggal pake jaketnya aja."
"No! Pake hoodie aku, aku masih pake kaos. Ya?"
"Gak! Nanti kamu sakit Arel."
"Dari pada kamu yang sakit. Atau kalo gak gitu, kita beli baju aja. Kali ini kamu jangan protes." Tanpa menunggu jawaban Saira, Marel langsung menariknya ke dalam mall yang tak jauh dari tempat restoran tersebut berada.
Keduanya mulai mencari pakaian di toko baju. Marel sama sekali tidak melepas genggaman tangannya pada Saira. Sedangkan gadis itu hanya bisa pasrah di tarik kesana kemari.
"Bagus yang ini atau yang ini?" tanya Marel sembari menunjukan kaos hijau pastel dengan kartun bumi di tangan kiri, juga kaos hitam bergambar emoji tersenyum di tangan kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE: If You Loved You Lose [END]
Mystery / ThrillerPembalasan dendam berbalut egois dalam diri mampu menghancurkan banyak hal. ••☆•• Tragedi kala usia belia yang menimpa Matel dan Saira bertahun-tahun lalu. Marel harus menerima kematian sang ibu dengan mengingat wajah pelaku pembunuhan. Sementara S...