Part 29
|| Revenge ||
Selamat malam, selamat bertemu cerita kesayangan kita. [Gak juga deh kayaknya]
★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★
So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎
Dengan langkah mengendap-endap. Dan tubuh yang menepel dengan dinding. Saira berhasil keluar dari gudang berkedok sel tahanan itu. Tas kecil itu ia lampirkan ke belakang. Gadis itu perlahahan melangkah menyusuri lorong-lorong yang gelap. Tidak ada pencahayaan sama sekali padahal ini belum malam hari.
Sampai ketika ia hampir lolos kabur, ada beberapa orang berjaga di sana. Terhitung ada sekitar 6 orang banyaknya. Apa ia mampu melawan hanya dengan dua kayu dari kursi lama dan serbuk semen di tasnya? Tidak akan memiliki jawaban jika belum mencoba.
Tanpa mereka sadari, Saira dengan kayunya itu sudah ada di belakang salah satu dari enam orang itu. Enggan mengulur waktu, Saira memukul tengkuk sosok si depannya hingga terjatuh dan tak sadarkan diri. Senjata berupa Granat Launcher kini tergeletak begitu saja.
Oke, itu akan menjadi senjata tambahannya. Mengambil senjata tersebut juga beberapa granat lain dari dalam saku orang yang baru ia buat tidak sadar. Katakan saja Saira mencuri karna itu memang benar.
Kali ini ia akan menyerang secara terang terangan. Gadis itu keluar dari bangunan lewat jendela alih-alih lewat pintu. Dengan sengaja, ia menghampiri para penjaga di depan pintu. Rambut pendeknya itu di ikat, senjata di tangan kanannya dan tas yang terselempang.
"Halo om," sapanya mengalihkan perhatian.
"Saya kabur aja ya, bosen nih di sekap mulu. Sampai jumps." Saira melambaikan tangan dengan senyum manis yang seolah mengejek.
Mereka yang sadar langsung memekik panik, "Darrenzo sialan! Tangkap dia!"
Saira menutup mulut dengan tangan kiri lalu memuat ekspresi seolah terkejut. "Ya ampun, apa aku harus bermain?" monolognya.
Layaknya tengah bermain kejar-kejaran, Saira berlari dengan cepat sesekali menoleh ke belakang untuk pengetahui posisi pengejar. Sayang, beberapa orang berdiri di hadapan Saira dan langsung membekap gadis itu. Kedua tangan Saira masih terbebas bergerak. Ia membuka tas kecil itu mengambil bubuk semen.
Dari genggamannya, ia lemparkan tempat pada wajah pria yang membekapnya. Tentu pria itu memekik kesakitan akibat bubuk semen yang masuk ke matanya. Begitu terlepas, Saira kembali berlari. Keluar dari kawasan bangunan itu, mereka yang mengejar semakin bertambah jumlah.
Jujur saja, kaki Saira sudah mulai lemas juga lelah. Namun ia tidak boleh berhenti sebelum lolos. Suara tembakan perlahan terdengar semakin ramai dan kencang. Saira menoleh ke belakang, mereka tak lagi hanya berlari tetapi mengejar dengan kendaraan bermotor.
Tidak memperhatikan jalan di depan, Saira menabrak pejalan kaki. Keduanya terjatuh di atas trotoar. Orang yang ia tabrak langsung pergi begitu saja. Sedangkan Saira justru kembali tertangkap karna kelengahannya. Lehernya disuntik bius membuat ia kehilangan kesadaran seketika.
••☆••
"Tuan muda, kami sudah sampai di lokasi."
"Baiklah. Dia sudah ada di tempat itu bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE: If You Loved You Lose [END]
रहस्य / थ्रिलरPembalasan dendam berbalut egois dalam diri mampu menghancurkan banyak hal. ••☆•• Tragedi kala usia belia yang menimpa Matel dan Saira bertahun-tahun lalu. Marel harus menerima kematian sang ibu dengan mengingat wajah pelaku pembunuhan. Sementara S...