01 || Revenge

188 19 2
                                    

Part 1
|| Revenge ||

Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca.

So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎

Pagi hari di kantin SMA Laskar, sepasang kekasih tengah bermesraan ria. Ditemani seorang laki-laki yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di jelaskan. Berkali kali laki laki itu menghela napas kasar.

Melvino, pria yang tengah bermesraan dengan sang kekasih Naomi, ralat dengan selingkuhannya. Ia tidak mempedulikan sang kakak yang menatapnya kesal.

"Yang, kamu tuh kapan sih mau putusin Saira. Aku gak mau backstreet terus," rengek Naomi manja.

"Sebentar lagi aja ya? Secepatnya aku putusin Saira demi kamu."

"Secepatnya tuh kapan Vino?! Aku cape nunggu, atau gak gini aja deh! Kamu jangan hubungin aku, jangan bicara sama aku lagi sebelum putus sama Saira!" tekannya dan langsung pergi begitu saja.

Melvino langsung mencebik kesal dengan pandangan yang tak lepas dari pintu masuk kantin. Marel, sang kakak menyeruput habis minumannya. Ia kemudian berdiri dari duduk dengan tas yang sudah bertengger di bahu lebarnya.

"Hih, kalo bukan dare dari Yoga gak bakal mau gue pacaran sama si Naomi," ujar Melvino kesal.

"Kan bisa lo tolak bodoh!" celetuk Marel tiba-tiba.

"Ya gak bisa lah, kalo gue tolak ya duit gue pergi dong. Sorry gak banget," bela Melvino

"Vin, mending lo milih deh sekarang. Mau lanjutin dare gila lo itu atau tetap pertahanin hubungan lo sama Saira. Karna jujur gue benci penghianatan!" ujar Marel kemudian pergi ke kelasnya, meninggalkan Melvino yang diam larut dalam pikirannya.

••☆••

"Alpia!"

"Apa sih sa.. plis jangan panggil Alvia, Saira aja udah ishh."

"Ehehe maaf sista, ada yang mau ku omongin sama lu."

"Paan?"

"Sumpah! Lo tuh sadar gak si Melvino itu selingkuh! Ini kali ketiga minggu ini gue bilang ya!"

"Syasa kawan bamsat ku.. sebelum gue liat dengan mata kepala gue sendiri, mana bisa percaya. Vino bukan orang yang seperti lu bilang!"

Syakira Alkansa, teman dekat Saira itu kadang lelah mengatakan 'kenyataan' pada Saira. Namun gadis itu selalu saja membantah dengan dalih Melvino bukan tipe yang seperti itu.

Hei, siapapun bisa saja melakukan hal yang tampaknya tidak akan ia lakukan. Tidak usah terlalu jauh, contohnya Saira sendiri. Ia selalu mengatakan tidak akan memanjangkan rambutnya, tapi lihat sekarang ia tidak memotong rambutnya dan justru bilang sayang jika dipotong.

Tak lama, Melvino datang dan langsung duduk di bangku sebelah Saira.

"Pagi ayang!"

"Hai! Pagi!" balas Saira singkat dan lebih fokus pada buku yang ia baca.

"Singkat banget sih ay, tapi gapapa deh."

"Vin, pergi aja gih ke kelas lo sana! Udah mau bel juga," usir Syasa lengkap dengan tatapan tajam tak sukanya itu.

"Yaudah sih kalem aja natapnya buset, ay aku pergi dulu ya belajar yang bener bye!" Saira sama sekali tidak menjawab, Melvino pergi ke kelasnya sendiri. Selalu seperti ini, Melvino datang ke kelas Saira hanya untuk mengucap selamat pagi lalu pergi. Syasa yang melihat hanya mendelik tajam.

REVENGE: If You Loved You Lose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang