28 || Revenge

16 2 0
                                    

Part 28

|| Revenge || 

Halo, sudah berapa lama tidak bertemu? Masih ada yang menunggu cerita satu ini update kah? Yuk, share cerita ini ke teman-teman kalian agar dapat dikenal lebih banyak orang.

★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★ 

So, happy reading bestie!

▪︎

▪︎

▪︎

Cahaya matahari pagi perlahan mulai masuk membuka paksa sepasang mata indah yang masih tertutup itu. Si pemilik mulai merasa terganggu, perlahan ia mulai membuka mata. Kemudian duduk bersandar pada dinding yang terasa begitu dingin.

Kala ia sepenuhnya sadar, ia terpenjat kaget dengan rasa kebingungan. Sebuah ruangan yang diisi banyak barang dengan debu-debu yang mengganggu pernapasan. Ruangan itu tampak seperti gudang namun ini juga layaknya sel tahanan. 

Dia, Saira. Baru menyadari ada rantai yang mengikat kedua kaki. Oh tuhan, dia masih manusia bukan hewan buas! Kedua tangan Saira memang tidak terikat apapun, namun karna kaki yang dirantai itu mampu membuat Saira tidak memiliki pergerakan bebas. Biar ia tebak, pelaku dari hal ini adalah seorang gadis yang pernah melakukan hal yang sama. Jika sebelumnya rantai pada tangan, kini pada kaki.

Iya, Lanarsya Selina. Dan Saira juga baru menyadari bahwa pakaiannya telah berganti! Hei, siapa yang berani menggantinya! Tolong hukum si pelaku dengan hal-hal yang di luar pemikiran. Misal saja, gatal-gatal karna di gigit semut dari pohon rambutan. Oh atau terkena kotoran burung. Ahh membayangkannya saja cukup terhibur.

"Hei, selamat pagi. Kita bertemu lagi, putri bungsu Darrenzo," ujar seorang perempuan. Saira mengalihkan pandangan pada perempuan itu.

"Kau?" Saira menatap dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

Perempuan itu tersenyum kemudian kembali berbicara, "Ah, apa yang harus aku lakukan padamu?"

"Apa motif dirimu menyekapku seperti ini!" Saira berdiri dengan kedua tangan yang memegang dua besi pada penghalang sialan itu.

"Motif? Sebagai umpan mungkin. Aku yakin, laki-laki itu akan datang. Sesuai dengan apa yang di katakan si pria tua."

"Laki-laki siapa yang kau maksud? Dan apa pula si pria tua?!"

"Ck! Akhh.. lebih baik kau duduk diam saja di sini! Dan jangan coba-coba untuk kabur, awas saja!"

"Kalau aku lari?"

"Akan ku patahkan tulangmu!"

Saira tertawa, entahlah ia baru merasa senang ketika di sekap seperti ini.

"Ah iya, aku lupa. Siapa namamu?"

Saira tersentak. Ia pikir perempuan itu sudah tau namanya.

"Saira," jawabnya.

"Oh."

Astaga, hanya itu? Dia tidak mau memberi taukan namanya apa? Batin Saira bertanya-tanya.

"Hanya ingin memberi tahu, namaku Kinar." Setelah berucap seperti itu, perempuan bernama Kinar pergi meninggalkan Saira yang terdiam di sana.

REVENGE: If You Loved You Lose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang