18 || Revenge

44 6 0
                                    

Part 18

|| Revenge || 

★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★ 

So, happy reading bestie!

▪︎

▪︎

▪︎

Saira juga dua sahabatnya kini duduk di depan mini market. Sepulang sekolah ini, mereka berencana untuk bermain. Sudah cukup lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama. Ya, selain sebelumnya Aya yang ikut pertukaran pelajar, akhir-akhir ini Saira lebih sering bersama Marel.

Namun kali ini, Aya dan Syasa terus saja meluapkan kata-kata sarkas dan emosi. Mengingat apa yang terjadi di sekolah sebelumnya. Berbeda dengan Saira yang kelewat santai dan tidak peduli.

"Lagian dia harusnya sadar dong, udah punya pacar malah deket sama cewek lain. Bodo amat dia kakak kelas juga, kalo besok kayak gitu gue getok pake centong punya mama!" Aya meneguk minuman yang sebelumnya ia beli.

"Tau tuh, kalo gue jadi lo, Ra. Udah gue pukulin tu cewek. Gatel banget jadi manusia," tambah Syasa.

"Udah kenapa sih, gue-nya juga santai-santai aja," sahut Saira.

"Ya gak bisa gitu dong! Tuh cewek kegatelan mana cowok lu nerima-nerima aja lagi. Pake batalin makan bareng sama lo," bantah Syasa.

"Mending lu putusin aja dah si Marel!" putus Aya. Saira terkejut dengan ucapan sahabatnya lantas membalas, "Yakali gue putusin, ya kalo bisa sih hartanya gue porotin dulu. Biar pas gue udah lepas gak ngenes."

Memangnya waktu di sekolah tadi, ada apa? Baiklah mari kita kembali ke saat tersebut.

Pagi itu, Saira juga Syasa menunggu bel berbunyi dengan berjalan-jalan tanpa tujuan –asal masih di lingkungan sekolah. Dan ketika mereka berada dekat dengan tempat parkir, langkah Syasa terhenti membuat Saira juga ikut berhenti. "Kenapa sih?" tanya Saira saat itu.

"Liat itu deh!" Syasa menunjuk salah satu siswa yang berada di parkiran. Siswa itu Marel, di hadapannya ada seorang siswi dan dia adalah Lana. Saira merengut heran melihatnya.

"Pacar lu ngapa sama uler keket sih? Idih pake segala ngusak rambut dia lagi," cibir Syasa.

Saira diam dan hanya memperhatikan dengan seksama, kemudian ia mengambil ponsel dan diam-diam memotret Marel dan Lana. "Udah deh biarin aja dulu mereka, kita balik ke kelas udah mau bel." Saira menarik paksa Syasa yang bersikeras ingin menghampiri dua orang itu dan mengeluatkan amarahnya.

Jika di bilang hanya itu, maka jawabannya tidak. Masih ada yang lain, yakni ketika Saira mengirim pesan pada Marel.

Arel<3

Arel|
07.14

Send a picture
07.14

Kenapa bisa sama Lana lagi?|
07.15

|Di minta sama Gio, Ra
07.15

Emang gak bisa nolak gitu?|
07.16

REVENGE: If You Loved You Lose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang