Part 22
|| Revenge ||
★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★
So, happy reading bestie!
▪︎
▪︎
▪︎
Sepulang sekolah hari ini, Saira memiliki janji dengan Marel. Laki-laki itu bilang, akan mengajaknya bertemu dengan Candra. Tentu ia langsung setuju, sudah sangat lama gadis itu tidak bertemu sang ayah.
Persetan dengan penyebab hilang Candra, yang ia pentingkan saat ini adalah keadaannya saja. Ada perasaan senang, rindu, bahagia, dan gugup. Hingga elusan lembut ditangannya menyadarkan Saira.
Saira menoleh pada Marel, ia menatap dengan intens sosok yang berada di sampingnya. "Udah sampe, kita masuk." Anggukan kecil didapat Marel. Mereka keluar dari mobil dan melangkah memasuki rumah minimalis.
Rumah tersebut memang terbilang kecil, namun ada beberapa orang berpakaian hitam yang berjaga tersebar di lingkungan rumah. Sepasang kekasih itu memasuki ruang tengah. Di sana, ada seorang pria yang duduk di kursi roda. Umurnya bisa di bilang sudah memasuki kepala lima.
Pria itu tidak sadar akan kehadiran mereka sehingga tetap berfokus membersihkan pajangan. Marel membawa Saira menghampiri pria tersebut.
"Om," panggilnya.
"Oh, Arel ke sini?" Pria itu berbalik. Ia langsung berhadapan dengan Saira dan Marel.
Pria yang di panggil Marel dengan panggilan Om itu bergeming, tak jauh berbeda dengan Saira. Mereka berdua sama-sama melemparkan tatapan sendu penuh rindu. Bibir mereka seolah kelu, dan tidak bisa percaya akan sosok di hadapannya.
"Ayah." Cairan bening yang sedari tadi di bendung lolos keluar begitu saja ketika suara lirih miliknya terdengar.
Pria itu tentu saja Candra, ia beralih menatap Marel yang berdiri di samping Saira. Tatapan seolah bertanya siapa perempuan yang memanggilnya ayah?
"Ini Saira, Om. Anak bungusu Om sendiri," ujar Marel pelan.
"Ini anak bayi ayah?" Saira mengangguk cepat, Candra merentangkan tangannya memberi ruang agar anaknya bisa masuk dan memeluk dirinya.
Tanpa menunggu waktu lebih lama, Saira langsung memeluk sang ayah. Pelukan yang amat ia rindukan, ia cukup sadar diri dengan keadaan Candra. Kedua kaki itu terlihat dibaluti luka-luka bakar. Marel yang paham kedua ayah anak itu membutuhkan waktu berdua keluar dari rumah. Memilih menunggu Saira di luar.
Ruang tengan kini dipenuhi perasaan haru, gadis itu memeluk erat sang Ayah seolah akan ada seseorang yang mengambil Candra. Tangisnya sudah tidak dapat terbendung lagi. Bibirnya terus berkata maaf, ia merasa bersalah karna gagal menjaga sang ayah dan justru kehilangan.
"Kenapa minta maaf, huh? Kamu gak salah sayang, ya." Candra terus menenangkan Saira.
••☆••
"Astaga lo ngapain di sini sih? Udah mau malem bego, balik sana!" usir Syasa.
Gadis itu jengah dengan pemuda yang datang pada sore menjelang malam seperti ini. Bahkan si pemuda tetap tidak mau melangkah barang sepijak pun pindah dari tempatnya sekarang. Pemuda yang datang sejak setengah jam lalu dan terus memaksa agar si hadis ikut dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE: If You Loved You Lose [END]
Mystery / ThrillerPembalasan dendam berbalut egois dalam diri mampu menghancurkan banyak hal. ••☆•• Tragedi kala usia belia yang menimpa Matel dan Saira bertahun-tahun lalu. Marel harus menerima kematian sang ibu dengan mengingat wajah pelaku pembunuhan. Sementara S...