27 || Revenge

14 2 0
                                    

Part 27

|| Revenge || 

★Sebelum mulai baca, boleh dong vote dulu gitu. Biar kita sama-sama enak:) And, sorry for typo's juga mungkin ada ejaan kata yang salah. Bisa dibantu koreksi di mana aja letak kesalahannya. Harap bijak jadi pembaca okey?★ 

So, happy reading bestie!

▪︎

▪︎

▪︎

Malam hari, Melvino sibuk mengemasi beberapa setel baju ke dalam tas. Ia memiliki janji untuk menghabiskan waktu dengan sang ibu –Diana. Laki-laki itu memanggilnya Mami Dian. Melvino dengan sang ibu memang jarang memiliki waktu berdua. Bahkan untuk hanya saling bertukar pesan saja dalam seminggu bisa terhitung jari.

Diana memang seorang wanita karier, ia seorang model yang terbilang cukup sukses. Setiap hari jadwalnya pasti penuh. Dan karna besok wanita itu memiliki waktu kosong selama tiga hari penuh, ia memanfaatkan untuk menghabiskan waktu dengan putranya.

Melvino yang mendapat kabar jadwal Diana kosong senang di buatnya. Ketukan pintu kamarnya terdengar. Lalu Marel masuk bahkan sebelum di minta.

"Ngapain?" tanyanya.

"Mancing elang! Ya lo liat aja kali bang lagi ngapain," jawab Melvino malas.

"Mau kemana emang?"

"Mau main sama Mami sampai tiga hari ke depan," jawabnya bangga.

"Oh,"

"Udah? Gitu doang? Sialan!" gumam Melvino. Namun karna suasana cukup hening, jadi suara dari gumaman Melvino bisa terdengar oleh Marel.

"Ngomong apa tadi? Coba ulang!"

"Ehehe, enggak bercanda. Ampun bang."

Dering ponsel mengalihkan perhatian Marel. Segera ia keluar dari kamar sang adik untuk menjawab panggilan telepon. Belum berbicara, sudah terdengar suara dari seberang sana. Tidak terlalu jelas. Lagi pun, si penelpon bukan nomor seseorang yang ia simpan di kontaknya.

"Siapa ini?"

"....."

Karna mengira hanya seorang usil, ia hendak menutup sambungan. Namun terhenti ketia sebuah teriakan terdengar.

"1 1 2! Lima Merpati!"

Hanya itu, dan sambungan telepon terputus begitu saja. Tidak memberi kesempatan laki-laki itu membalas. Tapi jika ia pikir kembali, suara itu tidak asing dalam pendengarannya. 

Marel bergeming dengan pikiran yang terus berputar mencari jawaban atas suara teriakan di telpon tadi. Selang beberapa saat, Marl sadar apa maksud hal tersebut. Segera ia mengambil kunci motor dan melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

1 1 2 adalah salah satu sandi kepolisian yang berarti darurat. Dan maksud dari lima merpati adalah tempat si penelpon. Hanya tinggal di balik dan jadilah satu alamat. Jalan Merpati nomor Lima. Dan untuk siapa yang menelpon, itu suara Saira. Marel jelas hafal dengan suara sang kekasih.

Tidak tahu apa yang terjadi, namun ia akan tetap pergi apapun resikonya nanti.

Kawasan itu terbilang sepi, tentu saja. Ini sudah malam, tidak banyak yang berkeliaran. Marel turun dari motornya. Ia berjalan perlahan, waspada jika ada sesuatu yang mencurigakan.

Ia mengedarkan pandangan, namun tidak terlihat sang kekasih di sini. Angin bertiup kencang, lampu jalan meredup. Entah, tiba-tiba perasaannya memburuk. Ingin meneriakkan nama si gadis, namun takut si bahaya tiba-tiba berbalik menyerangnya. Yang Marel inginkan adalah, ia menemukan mereka dan mengahancurkannya tanpa aba-aba.

REVENGE: If You Loved You Lose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang