DBvsAG - 14

154 16 9
                                    

"Pergi lu dari hadapan gua!" ketus pria bergigi kelinci.

Gadis berpipi chubby mendengus kasar. Ini bahkan sudah kesepuluh kalinya pria itu mengusirnya. Namun dia tetap tak peduli dan banyak dumelan yang keluar.

Tak tahan akan itu, Eunha angkat suara. "Udah diem lu ngga usah berisik. Gua ngga bakal apa-apain lu. Gua cuma jaga lu aja, gua tau lu takut sendirian di UKS."

"Lu ngga budeg kan? Pergi lu!"

Eunha tak menghiraukan itu. Ia hanya fokus pada buku di tangannya. Terlihat pria yang sedang rebahan di ranjang berdecih. Eunha Alea bodo amat akan itu.

Eunha merasa ada sesuatu yang hendak keluar dari hidungnya. Raut panik tercipta. Dengan gesit menutup bukunya dan meletakannya di nakas. Tangannya memegang hidungnya.

"Gua keluar dulu."

Dengan cepat Jungkook Alendra menahan tangannya. Bukannya senang seperti biasa, Eunha justru menatap pria yang sedang sakit dengan tajam.

"Lepasin gua!"

"Lu bilang lu bakal nemenin gua!"

"Gua ntar balik lagi, Kook."

"Lu ngga boleh kemana-mana!"

"Jungkook penting ini!"

"Lu ngga bisa gua percaya!"

Dengan cepat Eunha melepaskan cekalan Jungkook di tangannya. Kakinya dengan laju menuju toilet. Sementara Jungkook sendiri sudah gemetaran di ranjang. Ia duduk dengan memeluk kakinya.

Banyak pikiran buruk yang menghantuinya.

'Ruang UKS ini dulu bekas kuburan kan.'

'Iya, dulu juga ada yang bunuh diri di UKS ini.'

'Aku pernah melihat banyak penampakan di ranjang nomor 4.'

'Saat aku jadi petugas UKS dulu, kerap ada suara hihihi yang ku dengar.'

'Kalian lupa? Sekolah kita kan bekas penjajahan pada zaman dulu. Makanya angker.'

'Katanya kalau sendiri di UKS akan ada sosok penampakan merah yang menghampiri.'

Dan sekarang Jungkook Alendra sendirian di UKS. Ia menyesal mengapa tadi sok gengsi. Apakah Eunha marah padanya?

*dih tadi ngga mau, sekarang Eunha pergi nyariin kan lu :v

"Hiks... Una...Kookie takut..hiks.."

***

Eunha mendesah kasar. Sudah setengah jam dirinya di toilet. Namun cairan kental ini tak hentinya keluar.

Terhitung sudah lima puluh lembar lebih kertas tisu yang ia gunakan untuk menyeka cairan merah.

Panik? Tentu saja. Setiap hari dirinya hanya bisa berdoa supaya musuh ini tak keluar saat ia masih berada di sekolah.

Namun sekarang, justru keluar. Hal inilah yang membuat seorang Eunha Alea ingin menyerah saja.

"Ayoo cepetan berhenti gua lagi di sekolah iniiiii," keluhnya lelah.

Siapa yang tidak lelah terhitung sudah tiga puluh menit mencoba menyeka darah meski belum berhasil.

Sambil menyeka dia membuka benda pipih di genggamanya guna melihat jam.

"Astaga bentar lagi pulang sekolah. Duh Jungkook nunggu gua lama banget pasti. Dia pasti ketakutan. Gua coba telpon siapa ya? Mingyu aja kalik ya? Eh jangan deng, Dokyeom ajaa. Gua telpon Mingyu yang ada introgasi gua ma dia," tanya sendiri jawab sendiri. Itulah Eunha Alea.

Devil Boy's vs Angel Girl's | 97L [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang