DBvsAG - 15

153 18 12
                                    

Dokyeom menghela napas kasar. Sudah kesekian kalinya ia membujuk Jungkook agar mau pulang.

Namun tetap saja tak berhasil. Dalam hati ia meruntuki Mingyu Alvaro dan Yugyeom Mahendra yang tak kunjung datang. Padahal dari kelas ke UKS tak jauh.

"Jungkook, ayo pulang!"

"Gua ngga mau." tolaknya.

"Lu maunya apa sih, Kook?" tanya Dokyeom lelah.

"Gua maunya Eunha!"

"Apa bedanya gua sama Eunha?"

"Dia tadi janji mau kesini. Gua mau dia tepatin janji dia!" jika dihitung ini sudah dua puluh kali percobaan. Jawaban Jungkook masih tetap sama.

"Dokyeom!" seru Mingyu dan Yugyeom bersamaan. Dokyeom menghela napas lega. Setidaknya dua orang gesrek sudah datang.

"Gua dah coba buat bujuk dia biar pulang, dia ngga mau. Katanya dia mau Eunha yang dateng."

Kedua sejoli yang berdiri di depan pintu bertatapan heran. Satu diantara mereka mereka, terbesit rasa yang tak suka.

'Lu bilang benci tapi lu sendiri cuma mau dia yang dateng.'

"Udah lah, Kook. Mau Eunha atau gua, atau Mingyu, atau Dokyeom juga tetep sama aja!"

"Dia udah janji sama gua. Gua mau liat apa dia bener nepatin janjinya atau itu cuma buat akal-akalannya aja biar gua kembali luluh sama dia!"

Tunggu. Ada yang aneh. Biasanya pria yang sedang terbaring di ranjang UKS selalu menyebut Eunha dengan 'cewek rendah.'

"Tunggu, lu kok tumben nyebut nama dia? Biasa lu bakal nyebut dia cewek rendah," Mingyu seolah menyadarkan Jungkook. Seolah paham, ketiga insan yang sedari tadi membujuknya untuk pulang saling mengode.

"Ohh, kangen mantan ni ceritanya?" - Dokyeom.

"Ngomong-ngomong tadi duet lu ma Eunha keren banget, Gyeom," puji Mingyu yang membuat Jungkook panas. Yugyeom malah merasa malu dan senang. 

"Thanks."

"Eunha cantik banget anjir. Duh boleh ngga sih gua pacarin dia?" tanya Yugyeom tanpa sadar.

Dokyeom dan Mingyu menegang mendengarnya. Apakah maksudnya selama ini---? Rautan terkejut terlihat jelas di wajah mereka berdua. Baru Dokyeom akan mengode Mingyu, ujung matanya tak sengaja melihat Jungkook yang sudah memerah wajahnya.

"Boleh lah. Eunha juga jomblo kan, mayan tuh, Gyeom," Mingyu menyenggol lengan Dokyeom yang dengan santainya berkata seperti itu. Dokyeom menyenggol lengan Mingyu balik dan mengodenya untuk melihat ke arah Jungkook. 

'Oh.'

"Bener, Gyeom. Apasih kurangnya Eunha Alea? Cantik? Jelas! Pinter? Ngga usah di tanya deh. Baik? Banget malahan, Ramah? Sopan? Santun? Ngga usah ditanya. Dari cara dia ngomong aja udah keliatan."

"Iya ya? Tapi nih ye kalau gua pacarin tuh cewek sekarang, gua bakal dibaku hantam dah!"

Yugyeom Mahendra tak bodoh untuk tak mengetahui jika sedari tadi kedua sahabat ini hanya memanas-manasi ketua Devil Boy's.

"Ups, napa wajah lu merah, Kook? Makin ngga enak badan lu?"

"Mingyu lu diem aja deh. Ntar wajah lu hancur lho."

"Iya, Gyeom. Tapi kayanya ada yang hareudang hareudang hareudang, panas panas panas, selalu selalu selalu, panas panas panas~~" Yugyeom menjitak kepala Mingyu dengan ibu jarinya. Mingyu Alvaro tak peduli akan itu, toh sudah terlihat jika Jungkook Alendra masih mencintai Eunha Alea.

Devil Boy's vs Angel Girl's | 97L [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang