"Gua balik dulu, udah sore," pamit Jaehyun setelah melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 17.00 wib.
"Tumben buru-buru amat, bro!"
"Bukan gitu, Bam. Masalahnya kalau gua ga balik sekarang nanti Kak Yerin jewer gua kaya dulu lagi."
Jaehyun memakai jaketnya dan mengeluarkan kunci motor. Ia sempat menyugar rambutnya ke belakang. Ditambah dengan memakai outfit serba hitam. Kebanyang bukan damagenya seperti apa.
"Ngga usah sok ganteng lu! Gantengan juga gua!" Bambam meniru seperti yang Jaehyun lakukan.
"Amit-amit yampun. Gantengan juga gua, paling putih diantara kalian!" sombong Eunwoo membuat kedua sahabat ifeel.
"Serah kalian. Dah bye gua pulang," Jaehyun keluar apartemen dan menuju tangga. Walau ada lift, ia tak suka memakainya. Mending tangga daripada lift membuat olahraga sedikit, begitu pikirnya.
Sesampainya di basement ia langsung menuju ke motornya. Menancapkan kunci lalu mengegasnya menuju rumah. Ia yakin Yerin, Hoseok, dan cewek rendah sudah di rumah.
Entah mengapa hari ini rasanya sangat aneh. Sepanjang perjalanan ia lebih banyak melamun. Memikirkan tentang diary Eunha.
Leukimia.
Kata yang terus berterbangan di benaknya.
Leukimia.
Leukimia.
Leukimia.
Marah? Kecewa? Tentu. Mengapa Eunha tak pernah mengatakan hal ini pada dirinya. Sebenarnya Eunha menganggap Jaehyun itu apa?
Leukimia.
Leukemia.
Leukim-
Citttt...
Lamunannya seketika buyar. Telat satu detik nyawa Jaehyun Elleno langsung melayang. Hampir saja ia menabrak truk di depannya.
"Mas lain kali kalau bawa motor jangan melamun!" Jaehyun hanya mengangguk. Ia menepikan motornya.
Dibuka helm mahalnya dan mengusap wajahnya kasar. Jantungnya masih terasa berdetak jauh lebih kencang. Ia mengambil botol minumnya di tas lalu meneguknya hingga tetesan terakhir.
"ARGHHH."
"Lu kenapa ngga pernah cerita soal ini ke gua? Lu bilang lu bakal anggep gua selamanya sahabat, tapi apa hal besar gini lu ngga bilang," teriak Jaehyun frustrasi. Tak peduli dengan semua orang yang menganggapnya gila.
Jaehyun memutar kunci motornya untuk menyala.
"Tunggu gua lu di rumah. Gua pastiin lu bakal dapet hukuman setelah ini," desisnya. Jaehyun melajukan motornya kencang.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 wib. Eunha dengan setia menunggu Jungkook tersadar. Dokyeom, Yugyeom, dan Mingyu sudah pulang tadi.
Jika tadi Eunha duduk di pinggir ranjang, maka sekarang ia duduk di sofa tempat Dokyeom duduk tadi. Ia memainkan ponselnya.
Hoseok tadi sudah membalas pesannya dan diizinkan, asal Eunha bisa jaga diri juga tidak kecapean.
Eunha Alea membuka galeri dan menemukan banyak fotonya dengan Jungkook yang masih dia simpan.
Eunha mencoba membuka instagram. Beralih akun ke Ivy. Iya, Ivy memang memiliki akun instagram sendiri yang dipegang masing-masing anggota. Hanya sudah tidak aktif lagi.
Eunha mengscroll postingan demi postingan. Terdapat 2.385 postingan dan 999 ribu followers.
Tanpa sadar senyuman terukir di wajahnya. Setiap postingan, ia mengingat bagaimana itu terjadi.
"Hah, seandainya dulu..."
***
"Dimana Eunha?" tanya Jaehyun begitu sampai rumah. Anehnya ia tak melihat Eunha. Biasanya Eunha akan datang dan menyambutnya.
"Untuk apa kau mencarinya? Untuk kau bully?" Jaehyun tercengang mendengar perkataan Hoseok. Merasa tak percaya dengan apa yang sang kakak katakan.
"Apa aku seburuk itu di pikiranmu?"
"Bukankah kau membencinya?"
"Aku memang membencinya. Bahkan sangat! Tapi sekarang aku ingin bertemu dengannya, ada yang ingin aku bicarakan!" jawab Jaehyun mencoba sabar.
"Lalu? Kau bisa membicarakannya denganku. Aku akan menyampaikannya, tak usah repot-repot mencarinya," dingin Hoseok menatap Jaehyun tajam.
"Ini hal pribadi."
"Aku kakak nya. Apapun yang menjadi hal pribadinya dia juga akan menjadi hal pribadiku!"
"Kak Hoseok, aku sedang tidak ingin beradu mulut dengan mu!"
"Aku tak mengajakmu beradu mulut, Jaehyun Elleno. Kau saja yang selalu beranggapan seperti itu."
"Dimana Eunha?" tanya Jaehyun mengulang.
"Mau Eunha ada dimana pun, itu bukan urusanmu!" cetus Hoseok tajam.
"Eh, tunggu! Kau menyebut nama adikku? Tumben sekali."
Jaehyun mencoba untuk tetap diam. Jika terus meladeni sang kakak sampai kapan pun tak akan pernah selesai.
"Apakah kau sudah menganggap adikku kembali?"
Muka Jaehyun memerah kini. Tangannya mengepal kuat. Ia menggertakan giginya dengan kuat. Netranya menatap tajam Hoseok.
Jaehyun Elleno memilih untuk ke kamarnya.
Brak.
Jaehyun membanting pintunya keras. Hoseok bodo amat akan itu. Toh, ini bukan salahnya.
Yerin menyaksikan itu. Ia sengaja tak ingin mencegah. Ia ingin melihat apa yang terjadi. Jika sudah kelewatan, baru ia akan mencegahnya.
Yerin Syakira berjalan menuju Hoseok Juandra. Ia mengelus lengan Hoseok.
"Kak sudahlah, kasihan Jaehyun baru pulang, ia pasti letih," Yerin menatapnya sendu.
"Biarkan saja, Yerin."
"Tapi kak-"
"Kembalilah ke kamar mu," suruh Hoseok memotong.
"Kak-"
"Kembali! Aku akan berbicara denganmu nanti."
Jika sudah begini, Yerin tak bisa membantah. Takutnya Hoseok akan jauh lebih marah.
Yerin berjalan menuju kamarnya. Entah apa yang akan Hoseok bicarakan dengannya. Akan tetapi ia tahu Hoseok akan membicarakan tentang Eunha. Terkadang Yerin merasa iri dengan Eunha yang selalu diperhatikan oleh Hoseok. Namun jika itu dirinya, Hoseok Juandra seolah bodo amat.
'Kau begitu menyayangi Eunha, Kak.'
*
*
*
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Boy's vs Angel Girl's | 97L [END]
FanficAwalnya mereka bersatu sebagai Ivy, karena ada perselisihan mereka berpisah sebagai Devil Boy's dan Angel Girl's. Meski terlihat saling benci, sebenarnya ada rindu yang dalam di hati mereka masing-masing. Start : 24 Agustus 2021 End : 29 Juni 2022...