Pagi yang kelabu untuk Vanessa, semalaman Vanessa menghindari Veroz yang terus mengetuk kamarnya sembari mengucapkan kata maaf. Lontaran kata maaf yang tidak menutup luka. Mengecewakan saat mendengar jika saudara kandungnya membela seseorang yang sudah ikut membuat hidupnya semakin tanpa warna.
Bahkan pada saat itu Nayya yang berniat menginap pun tidak jadi karena suasana rumah Vanessa benar-benar buruk. Tangisan seorang anak perempuan yang selama ini tidak pernah keluar sekedar untuk di dengarkan. Seorang anak perempuan yang tidak pernah bercerita karena takut membebankan pecah dalam beberapa menit saja dengan pancingan-kekecewaan.
Dan Derrel, dia benar-benar pria yang tidak bisa ditebak. Derrel benar-benar menghilang, menggantungkan hubungannya dengan Vanessa. Marahnya berubah menjadi diam. Sikap silent treatment yang Derrel lakukan di luar bayangan Vanessa.
Berjalan ke ruang kelasnya dan langsung menuju bangkunya, ia mengerutkan alisnya saat melihat manusia yang seharusnya tidak ada di kelasnya malah duduk di bangkunya.
"Saa ... gapapa lo?" tanya Irshal saat melihat Vanessa datang menggunakan kacamata bukan kacamata hitam tentunya tapi penampilannya terlihat sangat kacau, rambutnya berantakan hanya dirapihkan seadanya.
"Apaan, ada apa? Tumben udah ngumpul di kelas pagi pagi," ujar Vanessa tanpa menjawab pertanyaan Irshal.
"Mau Maya dulu atau kamu dulu yang ngomong?" tanya Maya pada Irshal.
"Gue aja, Sa jujur gue kaget ternyata Abang lo sama Alessia tapi gue bakal bantu lo kalo lo butuh bantuan"
Vanessa mengerutkan keningnya, "Tau dari mana?"
"Maaf Sa, semalem kan Papah kamu minta vidio biar bisa buktiin sesuatu ke Abang Veroz, jadi langsung aku minta vidio Alessia yang bawa kamu ke lapang, aku mintanya ke Irshal soalnya kan ada yang vidioin terus di share di grup go-hot jadi Irshal pasti punya," papar Nayya.
"Oh pantesan minta maaf. Thanks Shal," jawab Vanessa dingin.
"Jadi lo udah baikan sama Abang lo? Gue ikut seneng kalo gitu," ucap Irshal.
KAMU SEDANG MEMBACA
With or Without You : Kita Belum Usai.
Teen Fiction"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa- Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita. Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu. Tapi, bukankah seharusnya...