"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa-
Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita.
Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu.
Tapi, bukankah seharusnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With or Without You : Kita Belum Usai.
You make me upset!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulang sekolah hari ini Vanessa sedang berada di gedung serbaguna, untuk kerja kelompok kali ini mereka melakukannya secara bersamaan tidak hanya dikerjakan oleh Zafran.
"Beli kopi dong, nitip," ucap Zafran.
"Enak aja kalo pengen itu beli sendiri," ucap Nayya.
"Gapapa sini Sasa mau beli kok. Boleh deh mau kopi apa, Sasa juga lagi mau," ucap Vanessa.
"Berdua dong, dia harus ikut juga."
"Ck... Sasa gak bisa berdua sama cowok, gak mau nyari masalah lagi yang kemaren juga belom di maafin."
Vanessa mengeluarkan notes kecil hadiah dari Salman, "Jadi mau apa aja?"
Satu persatu dari mereka menyebutkan pesanannya dan Vanessa menuliskannya pada buku catatan kecil itu.
Dengan notes di tangannya, Vanessa kemudian berjalan melenggang melewati banyak ruangan lalu saat dia melewati tangga dia di panggil oleh seseorang, sontak membuat Vanessa menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Van, bentar dulu," ucapnya sembari berjalan menghampiri Vanessa.
"Kak Derrel udah gak marah? Aku minta ma-"
Derrel langsung memotong ucapan Vanessa, "Kita udahan aja ya."
Vanessa mengerutkan kedua alisnya, senyum yang tadi terpancar sirna seketika redup begitu Derrel memutuskan hubungan mereka.
"Kak? Kenapa? Tiba-tiba ngomong kayak gitu? Apa masalah kemaren gak bisa dibicarain? Fatal banget ya salahnya Sasa?"
"Gue udah ngerasa gak baik buat lo. Gue juga ngerasa udah jahat banget sama lo, gue rasa lo bisa dapetin yang lebih daripada gue."
"Ih Kak Derrel gak usah ngomong gitulah. Sasa gak mau ya! Kalo ada apa apa tuh ngomong sama Sasa jangan langsung ngomong kayak gitu. Apa ada alesan lain selain itu?"
