With or Without You :
Kita Belum Usai.Senin pagi, tau kan bagaiamana beratnya rasa setelah euphoria penuh lalu kembali harus bertemu hari senin dengan segala kesibukannya? Yap. Hal ini sudah terjadi sejak duduk di bangku sekolah, terutama SMA 1 Mentari.
Hari sabtu mereka seakan menghabiskan semua untuk festival sekolah tanpa harus mengkhawatirkan apa yang terjadi hari senin nanti di sekolah.
Siswa/i yang membuka stand dan tampil di panggung diberikan semacam sertifikat dari sekolah lalu siswa/i yang tampil baik di panggung dan menjadi favorit banyak orang mendapatkan mendali, termasuk Agil.
"Ciee dipanggil ke depan bukan karena buat onar ciee..."
Senda gurau terus keluar dari mereka setelah Agil menerima mendali selepas upacara pagi. Teman kelompok sekaligus teman sekelas Agil menjadikan ini bahan candaan baru, tidak ada yang bakal mengira band Agil yang jadi favorit, siapa sangka?
"Gimana rasanya jadi idola cewek cewek uwh?" tanya Nayya.
"Bukannya gue selalu gitu ya? Di sekolah ini kan siapa yang gak tau gue...," jawab Agil sombong sambil memegangi terus mendalinya.
"Ehhh beda jalur lah, itukan terkenalnya gara-gara kamu gangster kalo ini kan prestasi," kata Maya.
"Baru kali ini saya bangga sama kamu Gil, selain jago berantem kamu ternyata punya bakat juga ya," puji Zafran.
"Jelas dong! Nanti gue ajarin lo berantem Zaf, biar apa? Biar pas digebukin anak-anak si Derrel, lo gak tepar kayak kemaren awowkwkwk. Malu maluin!" ucap Agil.
Bahu dan dagu Agil semangkin terangkat. Dipuja-puji temannya membuat Agil seakan di atas langit.
"Si Vanessa kemana? Kok belum dateng ya, padahal bentar lagi bel. Apa gue jemput aja ke ruangannya Pak Handi?" risau Agil sambil terus mengecek jam yang melingkar di tangannya.
Zafran menepuk Agil perlahan, "Eh mana boleh kayak gitu! Dia lagi tugas privat anjir, biarin."
"Tapi sama Pak Handi brow!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
With or Without You : Kita Belum Usai.
Teen Fiction"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa- Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita. Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu. Tapi, bukankah seharusnya...