(33) Badai Tak Diduga Menghantam

62 16 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca

Pada malam hari Vanessa pulang ke rumah setelah diantar oleh teman-temannya, namun saat baru sampai di depan pintu langkah Vanessa terhenti, ada suara pertengkaran lalu tangisan juga. Vanessa bingung dia melewatkan drama apa lagi? Tanpa berpikir panjang Vanessa langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

Vanessa mengamati setiap orang dengan kebingungan. Prisha duduk dengan tatapan kosong, Veroz yang tampak frustasi, Papah yang melipat kedua tangannya di depan dada dengan raut wajah yang tertekuk serius dan ada Alessia. Tangisan Alessia lah yang sejak tadi Vanessa dengar.

"Kenapa? Ada apa lagi?" tanya Vanessa yang masih bergeming di depan pintu.

Alessia menghampiri Vanessa lalu memegang kedua pundak Vanessa berbicara dengan histeris, "Sa gue tau lo gak suka sama gue, tapi ini gak bisa lo tolak gitu aja, suka gak suka lo harus suka Vanessa-"

Vanessa memotong ucapan Alessia lalu melepaskan tangan Alessia dari bahunya. Mendapat perlakuan seperti itu tak membuat Alessia menyerah. Dengan linangan air mata, Alessia berlutut di hadapan Vanessa.

"Kalo lo mau gue sujud, gue bakal sujud Sa. Tapi tolong jangan tolak anak ini, anak ini gak bersalah."

Mayta Vanessa membulat terkejut dengan apa yang ia dengar, ia melangkah mundur setelah mendengar Alessia berbicara seperti itu. Vanessa menatap Alessia tak percaya dengan apa yang ia sendiri dengar.

Alessia berdiri kemudian menatap Vanessa, "Saa... gue hamil, dia gak mau tanggung jawab," ucap Alessia seraya menunjuk Veroz dengan telunjuknya.

Vanessa kini menatap Veroz yang menggelengkan kepalanya.

"Bukan Abang Bapaknya Ca sumpah!!! Abang gak pernah aneh-aneh sama cewek, tanyain Prisha dia tiga tahun sama Abang apa yang udah Abang lakuin ke dia, gak ada. Kamu kenal Abang, Abang bukan orang yang kayak gitu," Veroz mengeluarkan pembelaannya.

"Tapi gue bukan dia Veroz, berkali-kali gue bilang lo ke dia sama lo ke gue itu gak sama. Gue kasih ruang lebih buat lo di hidup gue selama kita pacaran, i give you everything cuman lo nya aja gak bener, mabok mulu kalo sama gue. Lo aja selalu ngelak kalo mabok gak pernah sadar, gimana lo mau ngakuin."

With or Without You : Kita Belum Usai.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang